bontangpost.id – Kebutuhan terhadap pertalite sebagai Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami peningkatan 10 hari terakhir. Hal itu menyebabkan antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tanjung Laut, Bontang Selatan.
Menanggapi hal itu, Pengawas SPBU Tanjung Laut Hermansyah mengungkapkan antrean bermula sejak H-5 Lebaran yang bertepatan dengan puncak arus mudik Idulfitri 2022.
Ia mengaku antrean panjang tidak hanya terjadi di SPBU Tanjung Laut saja. Melainkan hampir setiap SPBU di Bontang mengalami hal yang sama. “Kalau sekarang antrean sudah agak berkurang,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (6/5/2022).
Dikatakan Hermansyah, mengularnya antrean pertalite imbas beralihnya status pertalite menjadi subsidi. Pengguna bahan bakar jenis pertamax bermigrasi menggunakan pertalite. Akibatnya, petugas diwajibkan untuk menginput data dengan cara mencatat nomor polisi kendaraan setiap warga.
“Itu yang menyebabkan antrean panjang,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Kata Hermansyah petugas juga diwajibkan untuk mencatat nomor telepon warga yang sedang melakukan pengisian. Tujuannya untuk beradaptasi dengan skema pembayaran nontunai yang diwacanakan pertamina.
“Ke depannya Pertamina itu ingin menerapkan uang digital menggunakan aplikasi. Makanya sedikit demi sedikit penggunaan uang tunai ini dikurangi,” bebernya.
Disinggung soal ketersedian pertalite, Hermansyah memastikan pasokan aman. Dia menyebut setiap hari memasok BBM sebanyak 8 hingga 16 ton.
“Tidak ada kelangkaan. Normal seperti hari biasa,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: