SAMARINDA- Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda dalam waktu dekat bakal naik kelas menjadi bandara kelas I dan dikelola dalam bentuk Badan Usaha Bandar Udara. Capaian itu diperoleh dari cepatnya bandara ini berproses, mulai ketersediaan jumlah penerbangan hingga jumlah penumpang per harinya.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, sudah ada tim penilaian dari Kementerian Perhubungan yang datang. Saat mengunjungi bandara teranyar di Samarinda itu, APT Pranoto langsung disebut sangat memuaskan. “Tim penilai puas dengan capaian bandara ini, mulai dari jumlah penerbangan, jumlah penumpang, hingga fasilitas bandara,” ujarnya Rabu (17/4).
Dia mengatakan, capaian saat ini merupakan kerja keras banyak pihak. Tidak hanya UPBU APT Pranoto. Walau baru beroperasi 6 bulan, tapi progres bandara ini sudah sangat baik. Banyak hal yang harus dibenahi satu per satu, seperti kebersihan bandara, landscaping dari mulai pemandangan sekitar hingga rumput dan sebagainya. Semua akan ditata, namun pelan-pelan karena anggaran yang terbatas.
“Saat ini, memang sedang proses untuk menuju standar bandara kelas I. Artinya bisa jadi badan layanan umum (BLU), sehingga bandara ini bisa seperti Bandar Udara Hang Nadim di Batam,” ujarnya.
Menurutnya, jika berhasil naik kelas banyak yang akan berpengaruh. Utamanya pada pemasukan negara, seperti pendapatan negara bukan pajak (PNBP), serta kenaikan anggaran rutin untuk mempercantik APT Pranoto. “Ada banyak alasan yang membuat bandara ini naik kelas,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, yang pertama jumlah penumpang. Bandara di Samarinda Utara itu, saat ini rata-rata per hari mencapai 4 ribu penumpang. Sehingga estimasi dalam setahun 1,4 juta penumpang. “Jumlah itu pasti meningkat lagi dengan antrean rute-rute baru, seperti Denpasar, Bandung, Semarang, Palu dan lainnya,” ujarnya.
Selain jumlah penumpang, tambahnya, alasan lainnya adalah pergerakan pesawat. Saat ini sudah ada sekitar 46 movement. Lalu, kinerja bandara yang semakin baik. Lalu kelengkapan safety bandara, sudah disetujui Dirjen Perhubungan Udara. Yakni peralatan air field lighting (AFL) seperti lampu runway dan instrument landing system (AFL).
“Anggarannya hampir Rp 20 miliar, tahun ini direalisasikan. Sekitar pertengahan tahun sudah tersedia kelengkapan itu,” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post