bontangpost.id — Pembangunan Pasar Taman Citra Mas Loktuan diproyeksi rampung Oktober 2021. Asosiasi pedagang mengaku siap kapanpun direlokasi. Selama sarana dan prasarana telah memenuhi. Tak kalah penting, proses pengundian diatur berdasar kesepakatan pedagang dan UPT Pasar.
Kepala Asosiasi Pedagang Pasar Citra Mas Loktuan Saripuddin Dilla mengatakan, sebelum pengundian dilakukan, mesti dilakukan pertemuan antara UPT Pasar dan asosiasi pedagang. Pertama, perwakilan pedagang dan asosiasi mesti meninjau lokasi pasar baru. Untuk memastikan letak kios para pedagang. Misal letak kios ikan, sayur, sembako, pakaian, dan lain sebagainya.
Setelahnya, teknis pengundian lapak dibahas bersama. Harus ada kesepakatan seluruh pihak agar pengundian ini tak merugikan dan menguntungkan segelintir orang.
Belajar dari pengalaman di Pasar Taman Rawa Indah, banyak lapak pedangan yang kosong. Itu disinyalir lantaran beberapa pedang yang mulanya punya 3-4 kios gandengan, ketika pengundian, kiosnya malah terpecah. Sehingga pedagang hanya buka satu dari empat kios yang dimiliki. Atau lebih buruk, tidak dibuka semua lantaran ukuran kios dinilai kurang memadai buat berdagang, misal terlalu kecil.
“Coba lihat di (Pasar) Rawa Indah, banyak kosong yah karena begitu juga. Makanya ini yang juga akan kami perjuangan. Kalau punya 3-4 petak (kios), sekali saja diundi, biar langsung gandengan di situ,” bebernya.
Dia mengatakan, saat ini memang belum ada pembicaraan terkait pengundian lapak. Dalam 3 hari belakang, mulai Senin (19/9/2021) lalu UPT Pasar sedang fokus memverifikasi ulang pedagang yang bakal menerima bantuan Pemkot.
“Maunya pedagang juga begitu. Fokus saja di bantuan itu, setelahnya baru ke pengundian lapak,” ungkapnya.
Adapun berdasar data yang dihinpin UPT Pasar dan juga diterima asosiasi pasar, diketahui ada 596 pedagang yang akan direlokasi ke Pasar Taman Citra Mas Loktuan. Ini sudah termasuk 71 pengampar. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post