SANGATTA – Selain air bersih, masalah ketersedian listrik yang cukup di setiap kecamatan memang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) berat yang dipikul Bupati Kutai Timur Ismunandar. Berbagai cara pun dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Diantaranya bekerjasama perusahaan swasta untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik, dari sisa daya yang dimiliki. Selain itu, orang nomor satu di Kutim itu juga tengah berupaya mendekati investor asal negeri Tiongkok.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim Irawansyah mengatakan, Pemkab sedang mempersiapkan agar bisa meningkatkan kapasitas cakupan listriknya, bersamaan dengan cakupan penyediaan layanan air bersih. Ditarget bisa terpenuhi sebelum masa jabatan Bupati Kutim Ismunandar berakhir pada 2021.
“Akan ada kapasitas listrik 18 megawatt (MW) yang disediakan KPC. Saat ini masih proses,” ujar Irawansyah.
Dia juga mengakui, beberapa waktu lalu Bupati Ismunandar pergi ke Tiongkok, untuk menemui investor, terkait masalah listrik. Diharapkan, perjalanan bupati tersebut berbuah hasil memuaskan, sehingga dicapai kesepakatan atas penawaran terhadap potensi Kutim untuk ditanamkan modal. Sebab, Kutim merupakan daerah yang kaya, karena banyak produk hulu sektor pertambangan maupun perkebunan lahir dari Kutim.
“Nanti saja kami beber kalau sudah ada kesepakatan. Nanti, ada tiga desa di daerah pantai, dan tiga desa lagi di daerah pedalaman yang akan ditingkatkan pemenuhan listriknya,” ucapnya.
Irawansyah menyatakan, dalam perekonomian yang sedang melambat secara global seperti saat ini, tentu membuat alokasi uang APBD terbatas. Sementara, kebutuhan dasar masyarakat tetap harus diupayakan pemerintah, karena merupakan tanggung jawab. Jadi, jalan pintas tidak lain adalah menggandeng pihak swasta, yang bermodal besar dan siap menerima segala resiko tentunya.
“Doakan saja berhasil. Sehingga Kutim tidak gelap lagi,” ujar Irawansyah.
Diketahui, kondisi excess power alias kelebihan listrik dari perusahaan tambang batu bara di Kutim, PT Kaltim Prima Coal (KPC), akan digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik di Kutim. Itu akan dikerjasamakan dengan PLN nantinya.
Adapun tanggungan listrik di Sangatta sampai saat ini, telah maksimal mencapai 18 MW, dengan 8 MW suplai dari jaringan Teluk Pandan dan sisanya dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kutim yakni 11 MW.
Nantinya, Sangatta akan terhubung dengan sistem besar Mahakam. Sangatta dan beberapa kecamatan Kutim lainnya bisa mendapat suplai dari sistem Mahakam tersebut, yang berasal dari luar daerah. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: