Penutupan simpang empat Bukit Kusnodo hingga kini tidak efektif mencegah keluar masuknya pengendara untuk meminimalisasi penyebaran korona di Kota Taman.
BONTANG – Setelah dilakukan penutupan pada Jumat (10/4/2020) lalu, simpang empat Bukit Kusnodo masih saja di terobos pengendara. Bahkan kondisinya dikuasai oknum warga di bawah umur untuk mendapatkan rupiah. Itu terjadi arah Bontang menuju Sangatta.
Pantauan awak media, sekira lima meter dari pagar kawat arah keluar Bontang, terdapat enam water barrier yang tersusun rapi. Pembatas oranye itu menjadi sumber penghasilan tambahan bagi anak-anak yang berada di lokasi tersebut. Sebanyak enam orang anak membantu membuka water barrier. Membawa kardus dan minta imbalan seikhlasnya pada pengemudi yang menerobos. Di mana dari pukul 16.00 -17.00 Wita, hampir 20 pengendara roda empat yang melintas Kampung Sidrap menerobos penutupan jalan yang dijaga anak-anak tersebut.
Terkait masih saja barikade diterobos dan absennya petugas, Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena melalui Kasat Lantas Polres Bontang AKP Imam Syafi’i mengatakan, telah berkoordinasi dengan anggotanya untuk melakukan penjagaan di kawasan tersebut. Dia menyebutkan penjagaan akan dilakukan pada pada sore.
“Setiap sore kami akan lakukan penjagaan,” katanya.
Dia mengakui pihaknya kekurangan petugas untuk berjaga. Karena petugas yang ada telah diplotkan pada empat titik penjagaan, yakni simpang tiga Jalan Bhayangkara (Pos Ambon 4), posko simpang empat Bontang Baru, posko simpang tiga Gunung Sari menuju Bukit Indah, dan Tugu Selamat Datang.
Dia berharap, warga dapat mengerti dan mematuhi aturan yang telah ditentukan dalam masa pandemi korona ini. Namun, jika tidak pihaknya akan melakukan tindakan.
“Kami akan menilang,” tegasnya.
Sementara dari pantauan awak media di simpang empat Bukit Kusnodo yang dibarikade kayu dan kawat berduri terlihat beberapa pengendara roda dua dan empat yang tak tahu jalan ditutup harus putar balik.
Untuk pengendara roda dua kini memilih jalur masuk melalui kawasan Kampung Sidrap atau Jalan Pipa. Jalur tersebut tembus di Rumah Sakit Pupuk Kaltim (RSPKT).
Sementara truk roda enam, mobil pikap pengangkut ikan dan ayam, serta mobil pribadi lainnya melalui jalan lain di kawasan tersebut untuk menuju Bontang.
Salah satu warga yang tinggal di Teluk Pandan KM 3 Bontang-Sangatta harus mengantar dagangannya hingga di barikade simpang empat Bukit Kusnodo. Pria berusia 40 tahun itu menjual daun pisang dan dibeli oleh pelanggannya yang berada di kawasan Bontang.
“Kami janjian saja biar sama-sama enak,” ujarnya saat ditemui media ini.
Dia mengaku baru kali ini harus mengantar. Sebelumnya, para pembeli yang datang ke rumahnya untuk mengambil daun pisang. Dia menuturkan, harus sama-sama mengerti dengan kondisi yang telah terjadi.
“Kalau tidak ya bakal kehilangan pelanggan,” jelasnya.
Aturan untuk Truk Barang
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang Kamilan menyebutkan, truk perusahaan kini dapat melalui jalan protokol. Sebab, Pemkot Bontang mewajibkan pengemudi tetap melakukan pemeriksaan. Semua pengendara yang hendak masuk ke Kota Taman harus melintas di tugu selamat datang.
“Harus lewat sana untuk pemeriksaan,” katanya, kemarin (19/4/2020).
Ada tujuh perusahaan besar yang berada di kawasan Loktuan. Semuanya diwajibkan melalui Tugu Selamat Datang. Surat imbauan pada perusahaan sudah dikirimkan ke tujuh perusahaan itu. Dia menyatakan, truk dengan roda di atas sepuluh dapat melalui jalan protokol dari tugu selamat datang kemudian arah ke Loktuan.
“Saya pernah ditanya oleh para asosiasi. Ya kami perbolehkan,” katanya.
Sementara, di jalur simpang empat Bukit Kusnodo tersebut terdapat Jalan Pipa yang melalui Kampung Sidrap dan tembus ke rumah sakit Pupuk Kaltim (PKT). Namun, yang dapat melalui jalan tersebut hanya truk roda enam dan mobil kecil lain. Pasalnya, jalan tembus tersebut mengalami kerusakan. Terdapat dua lubang akibat longsornya badan jalan.
Sementara, terkait penutupan di kawasan Sidrap. Pihaknya tidak dapat melakukan. Sebab, Kampung Sidrap telah masuk kawasan Kutai Timur. “kami sudah menghubungi pihak Kutim untuk meminta bantuan penutupan,” katanya.
Terkait, beberapa pengendara motor yang melintas yang menggunakan lahan warga pada Kamis (16/4) lalu. Pihaknya dan tim gabungan telah memberi kawat berduri di jalur yang digunakan. Pemasangan kawat dilakukan pada Sabtu (18/4) pagi. (*/eza/rdh/k18/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post