SANGATTA – Sebulan sudah masyarakat di daerah hulu, khususnya di Kecamatan Busang, Long Mesangat, Muara Bengkal, Batu Ampar hingga Busang bergulat dengan jalan yang berlumpur dan licin. Kondisi tersebut membuat masyarakat di hulu Kutim semakin terisolisir.
Tak hanya itu, ekonomi masyarakat terancam lumpuh total. Pasalnya, jalan tersebut menjadi akses satu-satunya bagi masyarakat jika ingin ke Sangatta, maupun ke Kota Samarinda. Selain itu, banyak kendaraan kandas dan terjebak lumpur, sehingga terpaksa bermalam di jalan.
Rapat koordinasi yang dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Kutim Kasmidi Bulang, bersama Pemerintah Kecamatan dan sejumlah perusahaan perkebunan yang beroperasi disekitar daerah tersebut, Sabtu (21/1) lalu, juga belum menuai titik kejelasan.
“Sementara masih dirapatkan bersama pemerintah kecamatan, sembari melakukan perbaikan setiap titik jalan di daerah hulu yang kondisinya sudah sangat rusak” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim Aswandini Eka Tirta ketika, Senin (23/1) kemarin.
Menurutnya, upaya perbaikan jalan tersebut belum dapat maksimal dilakukan. Karena alokasi anggaran untuk itu belum ada. Adapun upaya perbaikan yang dilakukan sementara ini hanya sebatas penimbunan. “Untuk sementara baru ada satu alat berat yang kami turunkan. Dan alatnya sudah ada di lokasi,” ujarnya.
Dengan alat itu, lanjutnya, salah satu titik yang difokuskan perbaikannya yakni di Kecamatan Muara Bengkal. Pasalnya, jalan tersebut kondisinya sudah sangat memprihatinkan, sehingga butuh untuk segera diperbaiki, walaupun hanya penimbunan.
Diakuinya, kalau anggaran untuk pengerasan jalan belum dimiliki pihaknya. Karena itu perbaikan dilakukan seadanya saja dulu. “Kami upayakan perbaikan jalan-jalan yang rusak itu secepatnya, kan namanya jalan tanah itu, kalau hujun, ya rusak lagi,” tuturnya.
Aswan juga mengaku belum dapat menyebutkan anggaran perbaikan jalan tersebut. Pasalnya, dirinya baru mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah di Minggu ini. “Saya belum tau, kan anggarannya baru saya terima, perbaikan jalan sekarang masih swadaya saja dulu,” katanya.
Sementara untuk pembahasan proyek multiyears (tahun jamak) yang sebelumnya telah direncanakan, disebutkan, bahwa sampai sekarang ini belum ada laporannya lagi. “Multiyears belum dibahas lagi, kami di DPU Kutim mengikuti saja apa kebijakan nantinya,” katanya singkat. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: