HOBI gambar dan desain mengantarkan Eko Wiji Rahayu (55) atau karib disapa Ewid menjadi salah satu pioner batik di kota Bontang. Menekuni usaha ini terbilang lama, sekira 17 tahun, diawali butik “Ewid Collection” yang dia rintis sejak 2001.
Pada 2006, Ewid tak sengaja mengenal Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pupuk Kaltim di sebuah ekspo. Dia melihat berbagai usaha binaan Pupuk Kaltim, saat itu dengan mudah ikut serta dalam kegiatan tersebut bahkan difasilitasi penuh. Beda dengan dirinya yang secara swadaya jatuh bangun mengembangkan usaha batik.
Ketertarikan itu membuat Ewid tak berpikir panjang menjadi salah satu Mitra Binaan Pupuk Kaltim. Dia mendapat bantuan modal usaha periode pertama pada tahun tersebut. Pembinaan serta pendampingan dia dapat dari Pupuk Kaltim, hingga akhirnya Batik Beras Basah yang menjadi ikon produknya kian meluas dan dikenal masyarakat Bontang hingga Kaltim.
“Saya memberi nama Batik Beras Basah juga sebagai promosi Bontang ke daerah luar, dengan corak tumbuhan laut yang saya desain sendiri. Karena memang hobinya menggambar,” terang Ewid.
Peranan Pupuk Kaltim terhadap pengembangan usaha batiknya begitu dirasakan Ewid. Ia tak menyangka mendapat pembinaan serius oleh perusahaan. Tak hanya permodalan, ibu dua orang anak ini juga difasilitasi beragam pelatihan dan kompetensi hingga promosi dan hak paten merek dagang yang dimiliki. Selain itu, Pupuk Kaltim juga mempercayakan Ewid bersama tim, sebagai instruktur pada berbagai pelatihan bagi mitra binaan perusahaan, agar mampu berkembang dengan inovasi yang lebih beragam. “Mungkin tanpa binaan Pupuk Kaltim, kami belum bisa mencapai titik ini, bisa saja masih naik turun,” ucap dia.
Tahun ini, genap 12 tahun Ewid dibina Pupuk Kaltim. Tak hanya batik, sepatu dan tas pun kian dikembangkan Ewid dengan berbagai corak, serta memanfaatkan sisa kain perca menjadi berbagai aksesoris berkonsep batik. Satu hal berkesan bagi Ewid dari pembinaan Pupuk Kaltim, produknya mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan setelah difasilitasi promosi pada berbagai kegiatan dan pameran, baik dalam maupun luar negeri, termasuk media massa. Hal itu mengingat promosi menjadi bagian penting dalam pengembangan usahanya agar bisa dikenal masyarakat luas.
Dalam waktu dekat, Batik Beras Basah juga akan mengikuti audit Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk pengajuan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi produknya. Juga difasilitasi Pupuk Kaltim, sebagai wujud pembinaan dan pendampingan berkelanjutan.
“Minggu ini rencananya tim audit ke sini, semoga lolos dan produk kami diakui SNI. Semua ini berkat Pupuk Kaltim yang membina secara menyeluruh, sehingga kami benar-benar bisa mandiri ke depannya,” pungkas Ewid. (*/vo/nav/ra/adv)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda