SANGATTA- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kutim, menggelar sosialisasi pemilu di Hotel Mesfa Mulia, Sangatta Utara, Sabtu (22/9) kemarin.
Sosialisasi ini dikhususkan mengundang mahasiswa, pelajar, organisasi, dan pemuda di Kutim. Bawaslu mengambil tema “Peran Pemuda, Mahasiswa, dan Pelajar dalam Pengawasan Kampanye Pemilu Tahun 2019.”
Dikatakan Komisioner Bawaslu Kutim, Budi Wibowo dalam sosialisasi ini sengaja menghadirkan para mahasiswa, pelajar, dan organisasi serta pemuda. Sebab, mereka merupakan penerus bangsa yang akan membantu bawaslu dalam bergerak di lapangan untuk mengawasi pemilu.
“Sengaja kami mengajak mahasiswa dalam sosialisasi ini. Ini merupakan pembelajaran buat mereka. Sehingga mereka tau tugas dan fungsi mahasiswa dalam menghadapi pemilu ke depan,” katanya.
Katanya pula, mereka semua diminta untuk menjadi perpanjangan tangan bawaslu. Menjadi pengawas pemilu. Mereka diminta untuk melaporkan jika ditemukan pelanggaran atau hal-hal yang mencurigakan.
“Mereka yang datang akan menyampaikan kepada yang lain. Paling tidak orang terdekat. Seperti orang tua, saudara, teman, dan lingkungan,” katanya.
Dalam sosialisasi itu, pihaknya menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan pemilu.
“Di antaranya, terkait macam-macam pelanggaran, penanganan pelanggaran, serta cara melaporkan intinya, jika ada pelanggaran, mereka melaporkan kepada panwascam atau Bawaslu,” jelas Budi.
Senada, Muhammad Idris Komisioner lainnya menuturkan, para pelajar dan mahasiswa merupakan pemuda yang netral. Jiwa keadilan dan niat perubahan masih tertanam kuat di benak-benak mereka.
“Berdasarkan hal itu, mereka wajib dilibatkan dalam mengawal pesta demokrasi ini. Kami minta mereka menyampaikan kepada masyarakat dan sekaligus menjadi pengawas,” kata Idris.
Dirinya berharap, jika ada yang melanggar aturan, maka segera dilaporkan. Siapapun. Tak pandang bulu. Sebab, semua mengharapkan pemilu yang berkeadilan.
“Membantu partisipasi pemilih dan mensosialisasikan,” katanya.
Di akhir pertemuan, panitia membuka sesi tanya jawab dengan peserta. Terlihat jelas antusias peserta. Di antaranya Muhammad Zambohari dan Arian Fadilah. Mereka mempertanyakan masalah sosialisasi media sosial.
“Kami harap media sosial dipantau. Sebab, banyak yang menggunakan media sosial,” katanya. (dy/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: