• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Nasional

Beras Impor Masuk Sampai Bulan Maret

by M Zulfikar Akbar
14 Januari 2018, 09:00
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
0
ilustrasi

ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Pemerintah membuka keran impor beras hingga akhir kuartal I tahun ini. Pemerintah mengizinkan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) mengimpor beras hingga Maret 2018.

“Betul, sampai 31 Maret,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan kemarin (13/1). Menurut Oke, PPI sebagai penerima mandat impor dapat melakukan impor beras secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan pada akhir Januari 2018 dan dilanjutkan tahap-tahap selanjutnya sampai akhir Maret 2018.

Selama tahap impor tersebut, pemerintah akan membeli beras khusus dari Thailand, Myanmar, Pakistan dan Vietnam. Beras yang dibeli adalah beras dengan tingkat kepecahan 0-5 persen. Pengamat pertanian Khudori mengatakan, beras-beras khusus biasanya berbeda dengan beras medium yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. “Beras khusus itu misalnya beras untuk penderita diabetes, beras basmati yang disukai komunitas India atau beras komunitas Thailand, homali,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemerintah Impor Beras, Petani Makin Terpuruk

Harga beras khusus setara dengan beras premium, namun tidak bisa disebut sebagai beras premium. Sebab, beras khusus tidak ditanam di Indonesia seperti beras premium pada umumnya. Soal impor, kata dia, pemerintah memang siap menanggung kerugian karena beras khusus tersebut akan dijual seharga beras medium.

Dia menilai kebijakan impor beras ini hanya sebagai gertakan dari pemerintah. “Dengan impor, pemerintah ingin menunjukkan bahwa ketika harga beras pada naik, pemerintah masih punya intervensi. Itu membuat para pedagang urung untuk terus menaikkan harga beras,” tutur Khudori.

Di luar itu, beras impor yang dijual seharga beras medium memang dilakukan sebagai upaya operasi pasar. Namun operasi pasar saat ini sudah sangat telat. Sebab Februari sudah masuk masa panen. Ketika itu, produksi beras akan melimpah, belum lagi ditambah kehadiran beras impor. “Beras impor nantinya memang bisa membantu menurunkan harga beras lebih dalam. Tapi impor ini semestinya sejak September atau Oktober 2017 lalu, karena saat itu kenaikan harga di pasar sudah kelihatan,” urainya.

Baca Juga:  Beras Impor Lebih Dilirik, Petani Padi Hijrah ke Perkebunan

Harga beras jenis medium maupun premium memang melonjak sejak beberapa hari terakhir. Di Pasar Induk Cipinang misalnya, harga beras medium tembus Rp 12 ribu per kilogram (kg), di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.450 per kg. Beras premium pun ikut naik menjadi Rp 13 ribu per kg, melebihi HET Rp 12.800 per kg.

Impor pun dilakukan bukan hanya karena harga naik. Sebelum itu, terjadi perbedaan pendapat antara Kemendag dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi acuan Kementan, pada Januari ini angka produksi diprediksi mencapai 4,5 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 2,8 juta ton beras. Angka tersebut akan surplus 329 ribu ton, dengan catatan kebutuhan konsumsi berkisar 2,4-2,5 juta ton per bulan. Dengan musim panen yang akan dimulai pada Februari hingga Maret angka produksi beras diprediksi meningkat, masing-masing menjadi 8,6 juta ton GKG pada Februasi dan 11,9 juta ton GKG pada Maret.

Baca Juga:  3 Juta Ton Beras Impor Bakal Banjiri RI Tahun Ini

Di saat Kementan yakin akan swasembada pangan, Kemendag justru mengimpor beras karena mengklaim stok beras kurang 900 ribu ton. “Semestinya kalau Kemendag tidak sesuai dengan kemeterian teknis (Kementan) pun, impor itu semestnya sejak September, ketika ada penegasan kebijakan HET. Sebab nyatanya harga beras bukannya semakin turun mendekati HET, tapi justru menjauh, naik di atas HET,” lanjut Khudori. (rin/jpg)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: beras impor
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Alibaba-MediaTek Bangun Rumah Pintar

Next Post

Hayoo… Soal Palsu Tes CPNS Beredar di Google Drive

Related Posts

3 Juta Ton Beras Impor Bakal Banjiri RI Tahun Ini
Nasional

3 Juta Ton Beras Impor Bakal Banjiri RI Tahun Ini

9 Januari 2024, 16:00
Pemerintah Impor Beras, Petani Makin Terpuruk
Nasional

Pemerintah Impor Beras, Petani Makin Terpuruk

24 Desember 2022, 17:00
Beras Impor Lebih Dilirik, Petani Padi Hijrah ke Perkebunan
Breaking News

Beras Impor Lebih Dilirik, Petani Padi Hijrah ke Perkebunan

19 Januari 2018, 11:00

Terpopuler

  • Sudah Dua Kali Edarkan Sabu di Muara Badak, Dua Pengedar Terancam 20 Tahun Penjara

    Pengedar Narkoba Dituntut Kejari Bontang 14,5 Tahun Penjara, Kedapatan Bawa 503 Gram Sabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Kaltim Target Menggratiskan UKT 33 Ribu Mahasiswa Baru Tahun Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 72 Honorer Disdamkartan Bontang Diberhentikan, 60 Persen Kekuatan Berkurang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah di Bontang Tahan Ijazah Siswa karena Menunggak SPP, Wawali AH; Tidak Boleh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengapalan Ke-10.000, Badak LNG Kirim Kargo LNG Tujuan Filipina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.