BONTANG – Rapat dengar pendapat yang difasilitasi oleh gabungan komisi DPRD terkait permasalahan pemasangan jaringan gas (jargas), Selasa (21/8) tidak dihadiri oleh PT Torindo Utama Sakti selaku pemenang proyek tahun lalu. Padahal, pengerjaannya masih urung rampung dan beberapa infrastruktur juga belum dikembalikan seperti semula.
Ketua Forum RT Kanaan Roni mendesak kepada legislator agar menghadirkan manajemen perusahaan. “PT Torindo harus hadir, apakah pemberian bantuan dari pusat ini dibiarkan begitu saja. Ini memakai uang rakyat maka kami berhak menanyakan kepada mereka,” kata Roni.
Menurutnya progres penyelesaian PT Torindo masih minim. Dari 80 persen pemasangan sambungan rumah hanya 20 persen yang sudah aktif. Roni sempat mengejar manajemen perusahaan tersebut namun hingga kini belum bertemu.
“Karena sudah lama, kami memutuskan membawa permasalahan ini kepada dewan,” ucapnya.
Ia pun meminta kepada KSO Nourel PT Sucofindo selaku pemenang proyek pemasangan jargas tahun ini untuk mengambil pelajaran dari kasus sebelumnya. Jika tidak sesuai standard operating procedure (SOP), Roni pun tidak segan menyetop pengerjaan.
“Saya minta PT Sucofindo tidak main-main, silakan masuk saja ke Kanaan,” tuturnya.
Sementara Anggota Komisi II Bakhtiar Wakkang juga menganggap PT Torindo lempar tanggung jawab. Berkenaan dengan tidak dikembalikannya infrastruktur bekas penggalian seperti semula. Salah satunya ialah kondisi jalan di sekitar kediamannya yang hanya ditambal dengan spesifikasi yang berbeda. Alhasil beberapa minggu kondisinya pun kembali berlubang.
“Apa yang dirasakan ketua RT saya juga rasakan. Saya melihat hasil pengerjaan pipa jargas menimbulkan masalah bukan hanya Kanaan tetapi di kelurahan lainnya juga sama,” kata pria yang akrab disapa Tiar ini.
Ia pun meminta untuk segera dibuka posko pengaduan sehubungan dengan masalah ini. Bukan itu saja, Tiar mendesak Pemkot Bontang untuk menginventarisir kerusakan infrastruktur yang telah terjadi.
Sementara itu Ketua Komisi II Ubayya Bengawan mengatakan, akan membawa masalah ini dalam pertemuan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rencananya bulan depan Komisi II akan bertandang ke markas kementerian yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 18, Jakarta.
“September Komisi II ke ESDM untuk membicarakan persoalan ini. Mohon PT Bontang Migas Energi (BME) memberikan data inventarisir permasalahan,” pinta Ubayya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: