bontangpost.id – Penilaian akhir semester bakal dimulai dalam waktu dekat. Jadwal ini maju dari kalender pendidikan yang sudah ditetapkan. Lantaran turunnya surat edaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sekolah pun melakukan serangkaian persiapan.
Kepala SMP 1 Bontang Riyanto mengatakan sesungguhnya penilaian akhir semester jatuh pada 13 Desember. Tetapi ketika surat edaran turun diperintahkan agar tahapan itu digeber pekan depan. “Kami memutuskan untuk ujian semester dimulai 6 Desember. Otomatis sekolah mempersiapkan pelaksanaan ini maju,” kata Riyanto.
Ia menyebut majunya agenda ini tidak menjadi suatu masalah. Pasalnya sekolah harus siap ketika terjadi perubahan. Mengingat situasi pandemi covid-19 belum tuntas. Bahkan pihaknya sudah melakukan persiapan salah satunya ialah penempelan nomor ujian di meja.
Skema ujian yang akan dilakukan ialah tatap muka. Meskipun demikian, pelajar nanti bakal menjawab soal melalui gawai milik mereka. Materi soal yang diujikan ini juga bergantung penyerapan yang sudah diberikan oleh guru. Artinya tidak harus seluruh bab dalam satu semester itu tuntas.
“Misalnya di salah satu mata pelajaran guru hanya mampu menyerap dua bab dari tiga bab yang tertuang dalam kurikulum. Soal yang dibuat tentang materi yang diberikan. Tidak harus dikejar,”ucapnya.
Nantinya pelaksanaan ujian semester tiap harinya dibagi dalam dua sif. Sif pagi berlangsung kurun 07.30-10.15 Wita. Sementara sif siang dimulai 13.00 Wita. Tiap hari diujikan dua mata pelajaran. Sesi pagipeserta yang hadir ialah siswa kelas VII dan separuh kelas VIII. Sisanya masuk dalam sif kedua.
“Pelaksanaan ujian mulai 6-10 Desember. 13-15 Desember nanti untuk siswa yang menyusul lantaran tidak berada di tempat saat jadwal sebelumnya,”tutur dia.
Sementara Kepala SD 003 Bontang Selatan Henriani mengatakan, ujian semester akan dimulai 9-15 Desember. Penyusunan soal menjadi otoritas masing-masing sekolah. Pasalnya penyerapan materi selama pandemi antar sekolah berbeda.
“Serapannya tidak sama. Selama pandemi semua materi pembelajaran otonomi sekolah. Tidak perlu mengejar materi terpenting anak belajar,” sebutnya.
Pelaksanaan ujian juga dilakukan secara tatap muka. Siswa dalam rombel juga dibagi dalam dua sesi. Tiap sesinya berdurasi 2-3 jam. Sesuai dengan ketentuan mekanisme pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Satu ruang hanya diisi 50 persen dari kuota siswa. Guru juga sudah kami sampaikan untuk jauh-jauh hari menyusun soalnya. Jadi tidak masalah,”terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menerima surat edaran 29/2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tertanggal 1 Desember lalu. Isinya mencakup penyelenggaraan pembelajaran menjelang libur natal dan tahun baru. Dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Saparudin mengatakan poin yang disampaikan ialah tidak meliburkan secara khusus kegiatan pendidikan di sekolah. Selama periode nataru. Tepatnya pada 24 Desember hingga 2 Januari 2022. Warga satuan pendidikan juga diimbau tidak bepergian ke luar daerah dengan tujuan tidak penting selama kurun waktu tersebut.
“Maka kami instruksikan pada satuan pendidikan dapat melakukan ujian semester ganjil lebih awal dari kalender pendidikan,” kata Saparudin.
Jika skema itu diterapkan, maka sekolah bisa memberikan libur kepada siswa sebelum 24 Desember. Disdikbud memberikan gambaran ujian akhir semester bisa dimulai 6 Desember. Selanjutnya libur semester dimulai 13 Desember. Sementara 27 Desember sekolah sudah memasuki awal semester genap. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post