bontangpost.id – Siapkan tenaga kerja berkompeten dan berdaya saing, Pemprov Kaltim melalui Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi bersama Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bontang, melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi program pendidikan dan pelatihan vokasi tahun 2023. Kegiatan ini bertempat di UPTD BLKI, Kelurahan Bontang Lestari.
Kepala UPTD BLKI Bontang Ismid Rizal memaparkan maksud dan tujuan pelatihan ini untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul berbasis kompetensi. Serta menyiapkan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri, berdaya saing tinggi dan kompetensi.
“Serta meningkatkan keterampilan peserta agar diterima pasar kerja dan mampu berwirausaha secara mandiri,” tutur Ismid Rizal pada Kamis (13/7/2023).
Ia merinci jumlah peserta yang lolos seleksi dan mulai mengikuti pelatihan sejak 13 Juli sebanyak 48 orang. 16 peserta di Kejuruan Service Sepeda Motor Injeksi, 16 orang di Kejuruan Pemeliharaan Kendaraan Ringan Sistem Injeksi, dan 16 lainnya di Kejuruan Teknik Listrik.
Meski dilaksanakan di wilayah BLKI Bontang, pelatihan ini juga diikuti 2 orang yang berasal dari Kutai Kartanegara. “Nantinya masing-masing kejuruan akan mengikuti pelatihan dengan waktu yang berbeda-beda, sekitar 36 hingga 44 hari kerja,” papar Ismid Rizal.
Sementara dari 32 peserta yang telah mengikuti pelatihan sejak 22 Mei lalu, hanya 27 saja yang dinyatakan lulus atau berkompeten. 12 orang dari Kejuruan Bisnis Manajemen dan 15 lainnya dari Kejuruan Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana.
Ismid Rizal mengajak warga Bontang maupun luar Bontang untuk mengikuti pelatihan kompetensi sesuai dengan keahlian yang diminati. “Banyak pilihan kejuruannya, tidak hanya juru las, listrik. Ada banyak kejuruan yang disiapkan untuk mendukung keterampilan peserta sebagai bekal saat mencari pekerjaan,” harap dia.
Abdul Muchlis Kabid Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim menambahkan, pelatihan berbasis kompetensi ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing. Sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin dinamis dan berkembang sesuai dengan kebutuhan daerah.
Persaingan yang semakin sengit membutuhkan kesiapan tenaga kerja yang kompeten dan berbasis teknologi. Oleh karena itu, dengan dibukanya pelatihan berbasis kompetensi ini diharapkan mampu memenuhi tuntutan tersebut.
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga memiliki daya saing di industri. Apalagi angka pengangguran melonjak cukup tajam. Tantangan ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, industri serta kelompok masyarakat.
“Program pelatihan yang dilaksanakan harus link and match dengan industri. Program pelatihan berbasis kompetensi diharapkan bisa menjawab kebutuhan tenaga kerja saat pandemi maupun pasca pandemi,” harapnya.
Lembaga pelatihan diharapkan dapat melakukan penyesuaian metode diklat melalui perubahan kepesertaan yang merupakan generasi milenial, menyesuaikan dengan perubahan teknologi, perubahan kompetensi dan tuntutan soft skills baru melalui transformasi Balai Latihan Kerja (BLK).
“Lulusan BLK diharapkan dapat memiliki daya saing dan terserap di pasar kerja baik sektor formal maupun nonformal. Sehingga lulusan BLK tidak menambah jumlah pengangguran baru,” tutup Muchlis.
Turut hadir dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Samarinda, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang, Kecamatan Bontang Selatan, perwakilan Badak LNG, PT Energi Unggul Persada, Lapas Kelas II A Kota Bontang, dan BPJS Ketenagakerjaan Kota Bontang.
Kegiatan ini juga dihibur oleh penari dari Tunas Rimba Gemilang Jaya serta mendatangkan artis Liga Dangdut Indonesia Tahun 2018 Repaldi.(*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post