Bontang Post Lahirkan Generasi Hebat

Catatan

Guntur Marchista Sunan

General Manager Batam Pos

Mantan Redpel Bontang Post

Tak terasa, empat bulan sudah saya meninggalkan Bontang Post. Saat ini, saya menetap di Batam, salah satu kota di Kepulauan Riau (Kepri) yang berbatasan langsung dengan Singapura.

Terakhir kali berkarier di koran dengan tagline Mencerdaskan dan Menginspirasi itu, saya menjabat sebagai redaktur pelaksana (redpel) merangkap pimpinan Metro Samarinda–bagian Bontang Post yang terbit di Samarinda.

Namun tepat pada tanggal 11 Juli 2017, saya mendapat tugas mahaberat dari Chairman Kaltim Post Group (KPG) yang juga Dirut Jawa Pos Jaringan Media Nusantara (JJMN), Zainal Muttaqin. Tugas untuk memimpin salah satu perusahaan besar yang berada di bawah bendera Jawa Pos Group: Batam Pos.

Nah, Selasa (14/11) hari ini, Bontang Post genap berusia tujuh tahun. Di usianya yang masih muda, anak perusahaan KPG itu menjadi bacaan nomor satu di Kota Taman. Mengalahkan para kompetitor, baik cetak maupun online.

Tak hanya itu, seiring banyaknya permintaan pembaca, Bontang Post juga melahirkan Sangatta Post dan Metro Samarinda. Di samping menuruti keinginan pembaca, juga untuk melebarkan bisnis medianya. Di jagat dunia maya, bontang.prokal.co dan bontangpost.id juga bisa jadi andalan perusahaan itu.

Terlepas dari bisnisnya yang terus berkembang, media yang dinahkodai Agus Susanto itu juga mampu melahirkan generasi hebat. Media yang dikelola PT Duta Bontang Lintasmedia itu juga memiliki sumber daya manusia (SDM) mumpuni, bahkan para jurnalisnya tersertifikasi lewat Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Dengan SDM berkualitas, produk yang dihasilkan pun berkualitas. Beragam penghargaan bergengsi pernah diraih. Tropi di ajang Indonesia Print Media Award (IPMA), Indonesia Young Readership Award (IYRA), JPG Award, hingga KPG Award tersusun rapi lemari. Belum lagi penghargaan individu.

Saya merasa terhormat pernah menjadi keluarga besar Bontang Post. Lebih dari enam tahun saya mengabdi di koran tersebut. Suka-duka menjadi pengalaman berharga.

Kendati demikian, yang harus digarisbawahi adalah, Bontang Post pernah menempa orang-orang hebat. Mereka digembleng di koran yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani nomor 26 tersebut.

Ada nama Chrisna Endrawijaya yang saat ini menjabat sebagai Dirut Kaltim Post sekaligus CEO KPG. Dia adalah Redpel Bontang Post pertama. Sempat menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) Kaltim Post, jebolan Kaltim Post itu, saat ini tengah menahkodai koran terbesar di Banua Etam.

Lalu ada nama Achmad Dardiri. Dulunya dia adalah Kepala Biro Kaltim Post di Kutai Timur (Kutim). Dia adalah perintis Radar Sangatta yang kini bertransformasi menjadi Sangatta Post. Sempat jadi manajer iklan dan pemasaran KPG, pria yang karib disapa Ade Dea itu saat ini menjabat sebagai General Manager Riau Pos.

Ada juga Faisal Rahman, Redpel Bontang Post kedua yang saat ini menjadi owner salah satu media online di Samarinda.

Terakhir saya sendiri. Nama lengkap saya Guntur Marchista Sunan. Saya merupakan Redpel Bontang Post yang ketiga, ketua dan pelatih Bontang Post FC, sekaligus salah seorang perintis Metro Samarinda bersama Agus Susanto–Direktur Bontang Post. Alhamdulillah, saat ini saya diberi amanah menjabat sebagai General Manager Batam Pos.

Munculnya generasi hebat dari Bontang Post bukanlah suatu kebetulan. Tidak pula instan. Namun melalui proses yang panjang. Perselisihan, perbedaan pendapat, dan salah paham menempa kami. Penuh tantangan, kerja keras, dan air mata.

Etos kerja yang ditularkan KPG menjadi modal kuat untuk melahirkan inovasi dan kreativitas. Sehingga merembet ke karyawan Bontang Post.

Banyak pentolan Bontang Post yang mundur atau promosi. Tidak sedikit karyawan keluar-masuk. Namun sistem yang sudah terbangun kuat tak membuat ambruk perusahaan media ini.

Semangat superteam dibangun. Superman ditinggalkan. Ketika satu orang pergi, otomatis akan muncul generasi penerusnya. Kaderisasi berjalan dengan baik. Sistem yang tangguh membuat Bontang Post tetap utuh.

Hanya saja, kebesaran Bontang Post tidak bisa dilepaskan dari kontribusi para relasi. Mulai dari pemerintah, perusahaan, pelanggan, dan masyarakat Bontang. Semuanya punya andil terhadap eksistensi Bontang Post.

Kini, saya dan para alumni Bontang Post telah mendapatkan amanah lain. Memimpin perusahaan-perusahaan media di bawah payung Jawa Pos. Ilmu yang diterapkan dari Bontang Post, sebagian besar diaplikasikan di perusahaan yang kami pimpin.

Bahkan sejak saya memimpin Batam Pos, lahir rubrik khusus berjudul “Kisah Inspiratif Warga Batam”. Rubrik itu saya adopsi dari “Kisah Inspiratif Warga Bontang” yang dicetuskan pertama kali oleh Bontang Post.

Kini, generasi penerus Bontang Post telah menempati pos-pos yang kami tinggalkan. Bagi kami itu adalah hal yang luar biasa. Semuanya hebat-hebat. Bahkan lebih inovatif dan kreatif di banding pendahulunya.

Rachman Wahid ditunjuk sebagai Redpel Bontang Post keempat, didukung oleh redaktur senior macam Yusva Alam dan Muhammad Zulfikar Akbar. Mereka disokong jurnalis andal nan muda.

Lalu, ada orang-orang hebat lain seperti Herdi Jaffar yang memimpin Sangatta Post, serta Dirhanuddin yang menahkodai Metro Samarinda.

Semoga, ke depan Bontang Post makin jaya. Tidak hanya untuk setahun, sepuluh tahun, atau seratus ke depan. Tapi ada untuk selamanya. Dari generasi ke generasi.

Happy birthday Bontang Post.
Thank’s for everything.

***Ditulis di Batam, 13 November 2017