BONTANG Selatan menjadi kecamatan dengan kasus kebakaran terbanyak sepanjang Januari 2019. Dari catatan BontangPost.id, lima dari enam kebakaran di kawasan permukiman terjadi dalam wilayah kecamatan ini. Pun demikian dengan kebakaran lahan di kawasan Bontang Lestari.
Menyadari hal itu, Camat Bontang Selatan Sarifuddin meminta masyarakat Bontang Selatan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran. Diakui, penyebab kebakaran lantaran kelalaian. Namun begitu, dia menyarankan masyarakat mengusulkan alat pemadam api melalui anggaran yang ada di kelurahan.
“Kami sarankan kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah pesisir. Khususnya yang ada di atas laut. Yang mungkin sulit untuk petugas pemadam kebakaran masuk ke dalam,” kata Sarifuddin kepada BontangPost.id, Rabu (6/2/2019).
Dari anggaran kelurahan, masyarakat bisa membeli alat pemadam api ringan (APAR). Selain itu, bisa juga mengusulkan pipanisasi di sekitar wilayah pesisir. Pipanisasi ini bisa disambungkan dengan pipa yang ada di darat . Tujuannya supaya begitu ada kebakaran, air bisa langsung tersambung dengan pipa mobil tangki.
“Ini kan untuk menjaga dan mengantisipasi kebakaran. Sejauh ini belum ada yang mengusulkan. Tapi kalau melihat kondisi sekarang ini dengan seringnya kebakaran, masyarakat punya inisiatif untuk pengadaan itu melalui anggaran yang ada di kelurahan. Apa yang diusulkan masyarakat skala prioritas itu bisa disampaikan saat Musrenbang,” bebernya.
Sarifuddin mengakui bila di daerah pesisir rawan sekali terjadi kebakaran. Sementara proses pemadamannya bisa sulit lantaran tidak ada akses masuk untuk pemadam kebakaran. Bila ada APAR atau pompa air, bisa dipakai untuk memadamkan dengan segera yang menjadi upaya mandiri dari masyarakat.
“Saat ini saya kira masyarakat sudah paham sekali persiapan ketika ada kebakaran. Apalagi ada pelatihan pemadaman kebakaran yang dilakukan oleh perusahaan. Baru-baru ini kami di Kecamatan Bontang Selatan mengadakan pelatihan dengan bekerja sama perusahaan,” sebut Sarifuddin.
Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat ketika terjadi kebakaran untuk tidak datang menonton. Karena dikhawatirkan bisa menghambat jalur lalu lintas pemadam kebakaran. Kecuali bila ada keluarga atau tetangga yang membutuhkan bantuan di lokasi kebakaran tersebut.
“Kalaupun mau lihat ya jauh-jauh lah. Tidak usah dekat-dekat. Tapi secara umum ketika terjadi kebakaran, masyarakat diupayakan tidak ikut ke situ kalau tidak penting,” pungkasnya. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post