BONTANG – Pemadaman listrik yang terjadi Sabtu (25/8) lalu yang diakibatkan gangguan di jaringan interkoneksi Mahakam dapat diantisipasi PLN Bontang. Manajer Area PLN Bontang Alimuddin mengatakan, Bontang bisa keluar dari jaringan interkoneksi Mahakam saat terjadi pemadaman. Sebab kata dia, saat ini sistem eksisting kelistrikan Bontang masih surplus.
Namun, proses peralihan dari sistem Mahakam juga membutuhkan waktu hingga dua jam, bergantung kondisi di pembangkit. “Tidak boleh langsung dialihkan, harus bertahap, karena dari sistem yang besar,” kata Alimuddin saat ditemui Bontang Post, beberapa waktu lalu.
Dipaparkannya saat ini jaringan interkoneksi Mahakam berkekuatan 400 MW. Sementara kapasitas produksi listrik di Bontang 39,1 MW. Rincian produksi listrik berasal dari PLTMG sebesar 5 MW, PLTD MAK 2,6 MW, PLTD Cummin 1,5 MW, dan Mobile Power Plant (MPP) sebanyak 30 MW. Adapun beban puncak di Bontang hanya berkisar 29,1 MW. Sebelumnya pihak PLN telah mencoba masuk dengan daya besar namun tidak kuat.
“Waktu itu kami coba dua kali langsung masuk sistem isolated Bontang ternyata tidak bisa,” ungkapnya.
Kelebihan dari skema ini, saat sistem Mahakam berangsur normal, maka dapat langsung dioper. Tanpa mematikan sistem isolated dari Bontang. “Seperti akhir pekan lalu ketika kami sudah membangun sistem sendiri secara utuh, kebetulan sistem Mahakam masuk, jadi kami tinggal oper,” paparnya.
Menurutnya, durasi saat pemadaman total di Bontang akhir pekan lalu lebih singkat dibandingkan tiga daerah yang terkoneksi sistem Mahakam lainnya. Meliputi Balikpapan, Samarinda, dan Kukar. “Dengan kapasitas produksi listrik di Bontang 39,1 MW, sementara beban puncak di Bontang hanya berkisar 29,1 MW, Bontang masih surplus listrik,” tukasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: