Buka Penjaringan, dari Pengusaha hingga ASN Tertarik Dampingi Neni di Pilkada

BONTANG – Ada lima nama tertarik menjadi pendamping Neni Moerniaeni pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Sejumlah nama ini dari kalangan berbeda, mulai mantan anggota DPRD Bontang periode 2014–2019, pengusaha, serta dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) dan kader Golkar yang kini menjabat anggota legislatif Bontang.

“Ada dua ASN,” ungkap Ketua Tim Pilkada DPD II Golkar Bontang, M Arham di Kantor Sekretariat DPD II Golkar Bontang, Jalan Patimura, Kelurahan Api – Api, Kecamatan Bontang Utara, Minggu (22/12/2019).

Para bakal calon wakil wali kota (Cawawali) ini telah memberitahukan kepada pengurus partai berlambang pohon beringin, akan mengambil formulir pendaftaran penjaringan cawawali.

“Yang sudah konfirmasi lima orang ini,” ujarnya.

Dijelaskannya, partai yang dipimpin Airlangga Hartarto ini hanya akan membuka pendaftaran bagi cawawali. Sedangkan untuk calon wali kota (cawali) sudah menetapkan Neni Moerniaeni. Pengambilan formulir dibuka selama 6 hari. Terhitung mulai 23 hingga 28 Desember. Sementara untuk pengembalian formulir selama 10 hari. Mulai 3 hingga 10 Januari 2020.

“Mulai jam sembilan pagi sampai jam lima sore,” katanya.

Untuk pengembilan formulir, para bakal calon ini diberikan keringanan dapat diwakilkan oleh timnya. Akan tetapi untuk pengembalian tidak sama. Bakal cawawali wajib untuk mengantarkannya langsung.

“Ini untuk melihat keseriusan para kandidat,” ucapnya.

Syarat lainnya, bakal calon ini ketika telah terdaftar tidak perlu menyampaikan visi-misi. Akan tetapi harus menyosialisasikan dirinya bahwa ingin maju sebagai Cawawali Bontang bersama Cawali Neni Moerniaeni kepada masyarakat di seluruh Kelurahan di Kota Taman. Untuk menilai itu, kandidat akan didampingi oleh petugas penghubung dari Golkar.

“Formulasinya minimal 50 persen plus satu atau sekitar 8 kelurahan,” jelasnya.

Tujuan sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan elektabilitas dari cawali dan cawawali. Karena faktor utama terpilihnya kandidat adalah melihat hasil survei elektabilitas.

“Nanti akan disurvei dari DPP Golkar,” ujarnya. (Zaenul)