“Bus trayek Bontang-Samarinda ini perlu peremajaan segera, karena banyak yang sudah tidak laik. Bodinya saja yang bagus tetapi mesinnya lama,”
Sukardi Kepala Dishub Bontang
BONTANG – Perbaikan moda transportasi menjadi perhatian serius dari Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang. Hal ini guna memberikan fasilitas terbaik kepada penumpang yang menggunakan sarana transportasi tersebut.
Kepala Dishub Bontang Sukardi dalam waktu dekat mengusulkan adanya peremajaan bus trayek Bontang-Samarinda. Pasalnya dishub menilai beberapa unit armada saat ini dikategorikan tidak laik jalan. “Terutama jika dilihat dari umur mesinnya. Berdasarkan informasi masih terdapat mesin buatan tahun 2007,” ujar Sukardi saat ditemui Bontang Post di ruang kerjanya, Kamis (21/6) lalu.
Berdasarkan pengamatannya, dari 6 Perusahaan Otobus (PO) yakni Bone Indah Jaya, Jahe Raya, Sapu Lidi, Gelora, Arafat, dan Damri yang melayani trayek tersebut. Namun hanya satu yang kondisinya armadanya bagus yakni Jahe Raya.
“Bus trayek Bontang-Samarinda ini perlu peremajaan segera, karena banyak yang sudah tidak laik. Bodinya saja yang bagus tetapi mesinnya lama,” kata dia.
Ia mengusulkan untuk meremajakan secara bertahap. Tahun ini, sebanyak 10 unit untuk diganti dengan armada yang baru. “Nanti saya akan koordinasi dengan pengelola, karena ini juga menyangkut finansial mereka,” tuturnya.
Sukardi menjelaskan bahwa kewenangan terkait pengelolaan dan pengawasan bus telah diambil alih provinsi. Melalui Peraturan Menteri (Permen) nomor 132 tahun 2015 terkait penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan, perpindahan wewenang tersebut berlaku sejak November 2016.
Sementara, Anggota Komisi III DPRD Rusli mendukung wacana tersebut. Menurutnya kondisi bis saat ini sangat memprihatinkan. Acap kali harus berhenti di salah satu ruas jalan Bontang-Samarinda dikarenakan mogok.
“Saya mendukung idenya Dishub karena dengan kondisi bus saat ini sangat berisiko terhadap keselamatan penumpang,” kata Rusli.
Peremajaan tentunya bakal membuat masyarakat nyaman menggunakan moda transportasi umum. Tentunya ditunjang fasilitas yang disediakan oleh pengelola bus itu sendiri. “Kenapa orang malas pakai bus karena kondisinya kurang ‘seksi’ (bagus, Red.),” tuturnya.
Mesin menjadi fokus utama politisi Hanura ini. Pasalnya trayek Bontang-Samarinda penuh dengan bukit sehingga membutuhkan mesin yang prima. Ia berharap usulan ini disambut baik oleh pihak pengelola dengan mengganti armadanya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: