bontangpost.id – Masyarakat di Kelurahan Berbas Pantai meminta perbaikan jalan.
Ketua RT 18 Scahruddin mengatakan, kondisi akses jalan di permukiman membutuhkan perbaikan.
Mengingat sudah banyak konstruksi kayu yang berlubang dan renggang.
Pihaknya pun sebelumnya telah memasukkan usulan tersebut dalam Musrenbang. Bahkan terhitung hampir 10 tahun. Namun belum terealisasi hingga saat ini.
“Tiap Musrenbang, perbaikan jalan di sini (sekitar RT 17 dan RT 18) sudah sering diusulkan,” katanya.
Adapun bila memungkinkan, pihaknya menginginkan adanya penurapan. Hal itu mempertimbangkan umur pemanfaatan.
Berkaca dari perbaikan sebelumnya, kayu yang dipasang atau ditambal hanya bertahan sekitar lima sampai enam bulan.
“Kami berharapnya sekalian ada semenisasi, jadi konstruksinya kuat,” sebut dia.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Kota Bontang menyebut, sejatinya kawasan tersebut sudah masuk dalam masterplan.
“Program perbaikannya sudah ada. Tinggal eksekusinya. Namun hal itu pun masih bergantung pada kewenangan pemerintah pusat,” sebut dia.
Pemerintah daerah pun mengupayakan perubahan wajah baru dari kawasan Prakla, dengan Pantai Harapan.
“Jadi bukan tidak diperhatikan. Justru ini menjadi perhatian pemerintah,” ujarnya.
Sementara Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina menyebut, usulan perbaikan tersebut mesti terus dikawal.
“Bahkan delegasi dari Berbas Pantai itu pun bosan bila ada pertemuan soal musrenbang,” sebutnya.
Jika kewenangan berada di pemerintah pusat, maka hal tersebut harus dipertanyakan lagi.
Terutama agar program yang dimaksud dapat segera terealisasi.
“Supaya kondisinya tidak dikeluhkan masyarakat terus menerus,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post