UNTUK menekan luasnya penularan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Taman, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) Bontang akan menggalakkan Gerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Gerakan ini pada dasarnya merupakan anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes Aegypti di suatu lingkungan.
Namun Diskes-KB mewacanakan, gerakan ini tidak hanya dilakukan di satu lingkungan saja, tetapi juga bisa dilakukan di setiap rumah warga. Bertajuk “Satu Rumah Satu Jumantik”, Diskes-KB mendorong setiap satu anggota rumah tangga, minimal memiliki tanggung jawab untuk memantau jentik nyamuk yang ada di rumahnya.
“Satu anggota rumah tangga ini harus bisa memotivasi dan mendorong anggota keluarga lainnya untuk memberantas setiap tempat yang berpotensi terdapat sarang maupun jentik nyamuk,” ujar Plt Kadiskes-KB, Bahauddin.
Kata dia, pada dasarnya penyebab terjadinya DBD kebanyakan muncul dari faktor perilaku manusia itu sendiri. Seperti malas untuk membersihkan lingkungan, tidak menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), maupun minim pengetahuan tentang penyakit DBD.
“Bontang ini daerah endemis. Sehingga sangat berpotensi besar terjadi kasus demam berdarah,” ucapnya.
Untuk memaksimalkan program ini, gerakan Jumantik ini juga akan bekerjasama dengan jajaran kelurahan maupun Pokja Sehat kelurahan untuk membantu mensosialisasikan kepada warganya. Di setiap kelurahan, juga akan dibentuk supervisor jumantik, dan diikuti oleh koordinator jumantik di setiap RT. “Nanti akan kami latih terlebih dahulu,” jelasnya.
Selain itu, Diskes-KB bersama puskesmas setempat juga akan melakukan sosialisasi di kelurahan-kelurahan, utamanya di kelurahan yang memiliki kasus DBD tinggi. Berdasarkan data yang dirilis Diskes-Kb, tiga wilayah tertinggi kasus DBD mulai 1 Januari-30 Juni 2018 ini yaitu di Kelurahan Tanjung Laut, Api-Api, dan Berebas tengah. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post