bontangpost.id – Keberhasilan kepolisian mengungkap kasus pembunuhan mendapat apresiasi dari anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang. Terlebih peristiwa itu menjadi atensi masyarakat.
“Kepolisian bisa membuat publik tenang,” ungkapnya.
Bakhtiar menuturkan, pemkot sudah selayaknya memberi bantuan anggaran kepada Polres Bontang. Terutama dalam hal pengungkapan kasus. Di sisi lain, dia meminta agar pengelola hotel bisa lebih peka kepada tamu.
Terutama hotel-hotel yang terindikasi menjadi tempat rujukan untuk melakukan seks bebas. “Karena bisa saja itu menjadi awal tindak kriminalitas,” katanya.
Kepada Satpol PP, Bakhtiar meminta agar menggencarkan lagi razia ke hotel atau tempat yang diduga terjadi praktik seks bebas. “Untuk kenyamanan masyarakat,” terangnya.
Diketahui, kepolisian hanya perlu waktu delapan jam untuk meringkus Hermansyah (30). Dia menjadi tersangka kasus pembunuhan seorang berinisial Ma (41). Aparat gabungan membekuknya di Jalan Soekarno-Hatta, Muara Jawa, Kutai Kertanagera, Jumat (4/9) pukul 21.00.
Hermansyah nyaris menghabisi diri sendiri ketika akan ditangkap. Dia mencoba meminum racun serangga. Namun digagalkan kepolisian. Hermansyah galau. Menyesal. Telah membunuh wanita yang tak lain kekasih hatinya. Sesaat setelah berhubungan badan di salah satu hotel melati di Rawa Indah.
“Saya tertekan,” katanya.
Dikatakan, Hermansyah dan Ma masuk ke kamar 042. Lalu bercinta. Sebanyak tiga kali. Ma kemudian berbaring. Kepalanya disandarkan di paha Hermansyah. Selanjutnya, satu perkataan Ma membuat Hermansyah naik pitam.
“Gigimu tajam kayak drakula.”
Mendengar itu, tersangka tersinggung. Semakin tersulut setelah korban meminta uang panai sebesar Rp 25 juta. “Tersangka merasa tertekan,” kata Kapolres Bontang AKBP Hanifa Martunas Siringoringo.
Hermansyah yang emosi lalu menggenggam dengan keras pergelangan tangan kiri korban dengan keras. Itu disambut dengan ungkapan korban, “Belum jadi suami aja sudah kasar.” Karena merasa jengkel dengan korban, tersangka langsung mencekik leher korban hingga korban jatuh kelantai.
Tak puas, Hermansyah memukuli wajah korban berkali-kali. Tidak hanya tangan kosong, dia juga memukul korban menggunakan helm. Aksi beringas tersangka tak berhenti di situ. Selanjutnya dia menginjak leher korban dan mengigit pipi sebelah kanan sampai robek.
“Tersangka membekap wajah korban dengan bantal. Kemudian kembali memukul dan mencekik korban hingga tak bernyawa,” ujarnya.
Setelah memastikan korban tak bernyawa, tersangka memasangkan celana korban dan merapikan kamar hotel. Lalu menutup tubuh korban dengan seprai putih. Semua itu dilakukan Hermansyah dalam 30 menit. Yakni pada Kamis (3/9) sekira pukul 20.00 Wita. (edw/rdh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post