SAMARINDA – Keretakan yang terjadi di sejumlah titik di Jembatan Flyover telah banyak dikeluhkan warga. Pasalnya, keretakan tersebut kian hari makin banyak dan membesar, namun tak kunjung ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Warga khawatir jika sewaktu-waktu jembatan layang sepanjang 120 meter itu akan roboh dan berbahaya bagi pengendara yang melintasinya.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) berserta anggota Komisi III DPRD Samarinda, Kamis (2/8) kemarin, akhirnya meninjau langsung kondisi keretakan jembatan yang menghubungkan Jalan IR Juanda dan Jalan AW Syahranie itu.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Mohammad Tahrir berkata, pihaknya sengaja meninjau langsung kondisi jembatan lantaran telah banyak warga yang mengeluhkan kondisi keretakan flyover tersebut. Warga ragu apakah jembatan tersebut masih aman untuk dilintasi atau tidak.
“Karena telah banyak keluhan dari warga makanya kami langsung turun untuk membuktikan sendiri,” kata Tahrir. Pada kesempatan itu, politisi Golkar ini meminta agar Pemkot Samarinda segera membuat kajian mengenai struktur tanah yang berada di sepanjang Jalan IR Juanda dan Jalan AW Syahranie itu.
Selain Tahrir, anggota Komisi III DPRD Samarinda lainnya, Mursyid Abdul Rasyid, juga turut menyoroti kontraktor jembatan layang yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah ini. Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil kerja yang dilakukan PT Wijaya Karya (Wika) tersebut.
Menurutnya, PT Wika sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negera (BUMN) seharusnya bisa menghasilkan proyek yang berkualitas. Karenanya, ia meminta agar perusahaan pelat merah itu segera mempelajari struktur tanah pembangunan flyover.
“Jika memang ada perbedaan struktur tanah, segera dilakukan kajian. Namun harus didampingi dengan pihak universitas agar pekerjaan itu tidak ada yang memihak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Hero Mardanus menambahkan, pihaknya akan segera membicarakan hal ini bersama PT Wika mengenai anggaran perbaikan. “Akan kami bicarakan lagi dengan PT Wika, mengingat tanggung jawab kontraktor sebenarnya sudah selesai, namun kami tetap memanggil mereka untuk melakukan kajian,” ucap Hero. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: