Dikeluhkan, DLH Cari TPS Tambahan

SANGATTA – Supir Kendaraan Roda Tiga yang mengangkut sampah warga di dalam gang mengeluh. Pasalnya,  mereka harus membuang sampah hingga ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kabo. Pasalnya, jarak TPS tersebut jauh dari pusat kota.

Hal ini terjadi  TPS Jalan Ring Road 9 dan TPS Pasar Induk sudah ditutup. TPS itu ditutup warga. Alasannya,  bau sampah yang tak sedap mengganggu warga sekitar.

Berdasarkan hal itu,  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim berfikir keras. Mereka harus menambah TPS dalam kota. Tak lain,  untuk mempermudah pengangkut sampah yang menggunakan roda tiga. Sebab,  keberadaan fasilitas pengangkut sampah tersebut cukup membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.  Apalagi saat ini,  warga dibebani restribusi sampah. Untuk itu,  pelayanan  kepada warga wajib ditingkatkan.

“Kami harus tambah TPS. Lahan ini yang susah kami cari di dalam kota. Tetapi kami sudah dapat lahan. Lokasinya di Jalan Guru Besar dan Kanal 1. Untuk sementara ini masih di Kabo,” ujar Kepada Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Budi Santoso.

Yang menjadi masalah lainnya,  TPS Kabo terbilang kecil. Tak cukup untuk menampung sampah Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Karenanya,  DLH meminta tambahan lahan.

“Sementara ini kami berikan tambahan container atau peti kemas. Sembari menunggu tambahan lahan dan TPS baru,” katanya.

Pelayanan kepada masyarakat terus ditingkatkan. UPT diminta kerja ekstra.  Salah satu tuntutannya adalah pengangkutan sampah tepat pada waktunya.

“Warga sudah membayar restribusi.  Untuk itu,  kami wajib memberikan pelayanan. Sampah diangkut tepat waktu,” katanya.

Dari hasil restribusi sampah,  Maret kemarin pihaknya menerima Rp 68 juta per bulan. Jumlah ini terus mengalami kenaikan. Karena pada Februari baru Rp 62 juta.

“Uang restribusi sampah langsung  masuk ke kas daerah. Mudahan saja terus meningkat dengan bertambahnya jumlah pelanggan PDAM,” katanya. (dy)