SANGATTA – Sejumlah jalan penghubung antar desa mengalami kerusakan yang cukup parah. Salah satu penyebab buruknya infrastruktur tersebut karena kerap dilewati kendaraan over kapasitas.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang usai meninjau sejumlah kecamatan di pedalaman. Beberapa daerah yang sempat dia kunjungi belum lama ini adalah Kecamatan Muara Wahau dan Muara Bengkal. Dari hasil kunjungannya itu, dia mengakui bahwa banyak jalan antar desa yang tingkat kerusakannya tergolong sangat parah. Jalan tersebut sangat sulit untuk dilalui kendaraan roda empat, apalagi saat musim penghujan seperti sekarang ini.
“Beberapa jalan penghubung memang masih parah kerusakannya,” kata Kasmidi.
Salah satu faktor rusaknya jalan tersebut adalah kendaraan perusahaan pertambangan yang mengangkut alat berat. Selain itu tingginya mobilitas transportasi untuk perkebunan kelapa sawit.
“Persoalan ini harus cepat ditindaklanjuti, sehingga memberikan kenyamanan dan memudahkan masyarakat. Karena infrastruktur jalan penghubung sangat penting untuk menunjang perekonomian,” sambungnya.
Menyikapi permasalahan tersebut, dia mengatakan Pemkab akan segera melakukan koordinasi dengan forum agribisnis.
“Kami akan panggil mereka (perusahaan) guna membicarakan dan meminta adanya pembenahan jalan yang kerap digunakan mengangkut alat berat dan buah sawit,” tuturnya.
Mantan anggota DPRD Kutim ini juga pernah meminta pihak perusahaan untuk membuat jalan tersendiri guna akitivitas pengangkutan baik alat mampun hasil kebun. Tapi nampak fakta di lapangan masih banyak perusahaan yang tidak menyanggupi permintaan tersebut.
“Hingga saat ini hanya sebagian perusahaan yang membangun jalan sendiri. Makanya kita akan imbau kembali,” katanya. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: