SANGATTA- Untuk mencegah dan mengendalikan sekaligus menurunkan prevalensi penyakit tidak menular (PTM) yang saat ini angkanya makin meningkat, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui leading sector bidang kesehatan, yakni Dinas Kesehatan memprakarsai pertemuan teknis pengelola program penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa Puskesmas se-Kabupaten Kutim 2018. Pertemuan tersebut digelar di Q Hotel, Sangatta Utara sejak 1-5 Mei nanti.
“Tujuan utama dari program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PPTM) tentu saja mencegah, mengendalikan serta menurunkan prevalensi PTM,” sebut Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani melalui Kabid P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) dr Yuwana Sri Kurniawati.
Kenapa PTM harus dicegah dan dikendalikan? Sebab, kata Bahrani dalam sambutan tertulisnya, angka PTM saat ini semakin meningkat. Seiring dengan perubahan pola konsumsi dan pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Kemudian memicu peningkatan factor resioko terjadinya PTM. Akibat peningkatan prevalensi PTM, berdampak terhadap peningkatan beban pembiayaan kesehatan yang ditanggung Negara dan masyarakat. Penyandang PTM memerlukan biaya relative mahal terlebih bila kondisi penderita berkembang semakin lama atau menahun dan terjadi komplikasi hingga kondisi disabilitas.
Diluar sambutan Kadinkes, Yuwana mengatakan kegiatan teknis ini diikuti oleh petugas pemegang program PPTM dan Keswa Puskesmas se-Kutim dan dokter klinik Setkab berjumlah 24 orang. Menghadirkan nara sumber dari Dinkesprov Kaltim drg Rokhmad, Dinkes Kutim yakni ia sendiri dan dr Wilson SpPD MARS dari RSUD Kudungga Sangatta. (hms3)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: