Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Senin, 16 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Bontang

Jelajah Hutan Kutim (1): Menikmati Karya Seni Nan Agung yang Terukir di Bebatuan

Reporter: Fitri Wahyuningsih
Senin, 13 Juli 2020, 17:00 WITA
dalam Bontang, Feature
3 menit dibaca
Jelajah Hutan Kutim (1): Menikmati Karya Seni Nan Agung yang Terukir di Bebatuan

Wisata Batu Lapis, Desa Kaliorang, Kecamatan Kaliorang, Kutim. (Nasrullah/bontangpost.id)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

bontangpost.id – Saya ingat satu kutipan menarik dari film The Secret Life of Walter Mitty. “Beautiful things don’t ask for attention.” Dalam terjemahan bebas: hal-hal yang mempesona tak pernah cari perhatian. Alih-alih “gila” perhatian, sesuatu yang memukau itu diam saja. Tak pernah pamer. Tapi orang-orang yang memburunya. Dengan berbagai cara. Meski itu mahal. Meski itu melelahkan.

Kutipan ini agaknya cukup menggambarkan bagaimana perjuangan saya dan teman-teman jurnalis Bontang menuju Batu Lapis. Terletak di Desa Kaliorang, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Adapun Batu Lapis sebuah kawasan di “permukaan” rimba borneo. Spot andalan bagi mereka yang suka atau ingin mencumbu alam dengan lebih mesra.

Jadi persoalan, sebab untuk menuju Batu Lapis butuh perjuangan. Setidaknya bagi kami. Dari Bontang menuju Kaliorang, dibutuhkan waktu sekitar 5 jam perjalanan darat. Mesti menyusuri jalan antarkota/kabupaten Kaltim yang “mulusnya” sungguh luar biasa itu. Sampai-sampai kami seolah lagi disko di atas mobil. Saking kuatnya getaran karena jalan berlubang atau patah atau amblas.

Setibanya di Kaliorang pun, kami tidak bisa langsung tiba di lokasi yang dituju. Sebab Batu Lapis tak bisa dijangkau dengan mobil. Kami harus berjalan kaki. Kata kawan dari backpacker Sangatta, yang kebetulan mendampingi. Setidaknya kami harus berjalan kaki sekitar 20 menit.

Baca Juga:  Mudahkan Keluarga Pasien yang Rawat Inap, RSUD Wacanakan Bangun Rumah Singgah 

Kala itu mentari sedang terik-teriknya. Kulit kami terasa dibakar surya. Tapi kaki harus tetap melangkah. Enggan berjalan artinya tak akan tiba di Batu Lapis.

Medan yang dilalui menukik. Dengan jalan yang sepenuhnya masih tanah. Agak becek juga karena sebelumnya Kaliorang diguyur hujan.

Setidaknya bagi saya, jalan menurun tak terlalu berat. Yang bikin lelah karena ada carrier di punggung. Dan beberapa barang mesti ditenteng tangan. Sisanya, saya masih bisa menikmati perjalanan. Hijaunya pepohonan di kanan kiri jalan bikin hati rasanya damai.

Sekitar 20 menit jalan kaki, kami tiba di gerbang memasuki Batu Lapis. Bisa dibilang ini mirip gerbang rimba juga. Karena kami benar-benar membelah hutan. Sisanya, kami tenggelam di dalamnya.

Tiba di Batu Lapis, kami langsung disuguhkan aliran air yang mengadang tepat di depan mata. Sebab aliran itu pula yang mesti kami belah untuk kemudian sampai di spot camping.

Kalau lihat bentang alam di sekitar, tak sukar menerka mengapa tempat ini dinamai “Batu Lapis”. Karena seperti namanya, jejalan bebatuan membentang, sepanjang aliran sungai. Bebatuan tersebut terpahat alami, banyak guratan-guratan di badannya. Serupa betul dengan kue lapis yang setengahnya sudah digigit. Sementara di kanan kiri bebatuan, pohon-pohon menjulang tinggi.

Baca Juga:  Uang Baru Belum Masuk Kutim 

Dengan kontur tanah tak rata, aliran air jatuh dalam tingkatan berbeda. Jadi terbentuk semacam air terjun mini di beberapa titik.

Kemudian spot camping. Lokasinya tepat di tepi aliran air. Melihat kontur tanah sekitar, lebih disarankan membawa hammock saja sebagai tempat istirahat. Bisa bawa dome, tapi terbatas. Paling banter cuma bisa berdiri dua dome masing-masing berukuran 2×2 meter.

Batu Lapis bisa dikatakan masih alami. Kendati tak sedikit yang sudah menjamah tempat ini. Bukti masih terjaganya alam sekitar, bisa dilihat dari air yang mengalir. Airnya jernih. Benar-benar dari hujan yang mengguyur hutan. Bahkan bisa dikonsumsi langsung. Tak berbau. Tak ada limbahnya.

Bagi kalian yang ingin menghilangkan sedikit beban usai menjalani rutinitas sehari-hari, tempat ini bisa jadi rekomendasi. Meski perlu jalan kaki dulu, tapi tak sukar dijangkau. Pun lokasinya terbilang masih di sisi luarnya hutan. Belum jantungnya.

Tapi tidak disarankan membawa anak kecil. Beberapa titik bebatuan berlumut. Licin ketika dilalui. Salah-salah bisa tergelincir kalau tidak fokus. Pun ada aliran air yang berbentuk kubangan cukup dalam. Sementara tak ada pembatas antara lokasi camp dan kubangan itu.

Baca Juga:  Kejar Pencuri, Polisi Malah Dapat Narkoba

Oh ya satu lagi. Tempat ini masih asri. Jadi ketika camping jangan meninggalkan apapun. Sampah sisa makanan baiknya dibakar atau dibawa ketika meninggalkan lokasi camp.

Di tempat ini, kami hanya tinggal semalam. Sebab ada destinasi lain yang kami tuju. Tak jauh dari Batu Lapis. Masih di Kaliorang juga. Tempat itu cukup tersohor. Ia dikenal dengan Air Terjun Batu Putih. (bersambung)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: batu lapisfeaturejelajah hutan kutimkaliorangkutim
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan178Tweet111Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Harga Bawang Merah Masih Tinggi, Tembus Rp 45 Ribu Perkilo

Harga Bawang Merah Masih Tinggi, Tembus Rp 45 Ribu Perkilo

Senin, 16 Mei 2022, 13:00 WITA
Relokasi Pedagang Pasar Citra Mas Loktuan Dijadwalkan Bulan Depan

Relokasi Pedagang Pasar Citra Mas Loktuan Dijadwalkan Bulan Depan

Senin, 16 Mei 2022, 08:41 WITA
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Minggu, 15 Mei 2022, 18:21 WITA
Soal Isu Pergantian Wakil Ketua DPRD Bontang, Junaidi; Itu Tidak Benar

Soal Isu Pergantian Wakil Ketua DPRD Bontang, Junaidi; Itu Tidak Benar

Minggu, 15 Mei 2022, 15:09 WITA
Solusi Jangka Pendek Atasi Banjir, Najirah Sebut Segera Keruk Sungai

Dinilai Sukses Tangani Bencana, Pemkot Bontang Diganjar Penghargaan dari PBB

Minggu, 15 Mei 2022, 13:56 WITA
PPDB SD-SMP, Bersaing di Jalur Zonasi dan Afirmasi

Tahun ini Disdikbud Bontang Sediakan Kuota Zonasi PPDB SD 75 Persen

Sabtu, 14 Mei 2022, 14:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Kualitas dan Kuantitas Sembako BLT Jilid Ketiga Berbeda, Harga Survei Jadi Patokan

Kualitas dan Kuantitas Sembako BLT Jilid Ketiga Berbeda, Harga Survei Jadi Patokan

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Viral Video Sepasang Kekasih Diduga Bercumbu di Taman Mangrove, Warganet Heboh

Viral Video Sepasang Kekasih Diduga Bercumbu di Taman Mangrove, Warganet Heboh

Senin, 9 Mei 2022, 19:12 WITA
Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jumat, 13 Mei 2022, 13:49 WITA
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Minggu, 15 Mei 2022, 18:21 WITA
Tak Hanya di Indonesia, Kota-kota Besar Dunia ini juga Pernah Blackout

Trafo Gardu Induk Rusak, Listrik di Bontang Padam

Jumat, 13 Mei 2022, 18:33 WITA
Penyelundupan Sabu Digagalkan, Dua Napi Diamankan

Penyelundupan Sabu Digagalkan, Dua Napi Diamankan

Kamis, 12 Mei 2022, 16:27 WITA
Harga Bawang Merah Masih Tinggi, Tembus Rp 45 Ribu Perkilo

Harga Bawang Merah Masih Tinggi, Tembus Rp 45 Ribu Perkilo

Senin, 16 Mei 2022, 13:00 WITA
Begal di Balikpapan, Korban Ditabrak dari Belakang, Motor Dibawa Kabur

Begal di Balikpapan, Korban Ditabrak dari Belakang, Motor Dibawa Kabur

Senin, 16 Mei 2022, 12:00 WITA
Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala Thomas

Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala Thomas

Senin, 16 Mei 2022, 11:00 WITA
Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Senin, 16 Mei 2022, 10:00 WITA
Menuju Usaha Mandiri, Peserta Pelatihan Barbershop Binaan PKT Cukur Gratis Anak Panti Asuhan

Menuju Usaha Mandiri, Peserta Pelatihan Barbershop Binaan PKT Cukur Gratis Anak Panti Asuhan

Senin, 16 Mei 2022, 09:30 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.