BONTANG – Dinas Pendidikan (Disdik) merestui usaha SMPN 1 untuk melaksanakan Full Day School (FDS), di tahun ajaran baru ini. Namun ada beberapa poin, yang menjadi kendala FDS tidak bisa dilakukan secara serempak terhadap seluruh SMP Negeri di Bontang. Hal ini disampaikan Sekretaris Disdik, Anwar Sanusi.
“Sumber daya manusia disini pada dasarnya siap untuk melaksanakan FDS, tetapi kita terkendala di sarana dan prasarana,” terangnya.
Pihak Disdik menilai ada beberapa sekolah yang dapat melaksanakan konsep FDS ini. Penilaian berdasarkan delapan standar nasional pendidikan meliputi standar kompetensi lulusan, isi, proses, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan pendidikan, serta penilaian pendidikan.
“Beberapa sekolah yang dapat melakukan FDS diantaranya SMP YPK, SMP YPVDP, SMPIT DHBS, dan SMP Yabis, sedangkan untuk SMP Negeri hanya SMPN 1 Bontang,” paparnya.
Anwar Sanusi menjelaskan, bahwa sarana dan pasarana menjadi poin utama sebelum melaksanakan FDS. Ia menunjukkan kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah menengah pertama di Bontang. Beberapa sekolah belum memiliki gedung kelas yang sesuai dengan rombongan belajarnya (rombel).
“Salah satu contoh SMPN 2, pembangunan gedung kelas mereka belum dilanjutkan tahun ini. Tidak bisa FDS diterapkan kepada sekolah yang masih melakukan proses belajar-mengajar secara double shift,” ujarnya.
Selain gedung kelas, sarana dan prasarana lain yang menunjang penerapan FDS ialah jumlah kantin, laboratorium, dan sarana ekstrakurikuler. Disamping itu, satu poin yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan FDS ialah persetujuan dari orang tua murid. Namun, dirinya mendukung apabila SMPN 1 Bontang menerapkan FDS pada tahun ini.
“Saya harapkan SMPN 1 Bontang menjadi piloting project FDS, sehingga beberapa tahun lagi sekolah-sekolah lain bisa mencontohnya,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa SMPN 1 Bontang siap melakukan FDS tahun ini. Kepala Sekolah SMPN 1 Bontang Purwanto menjelaskan akan menunggu petunjuk teknis terkait konsep FDS ini.
“Kami masih menunggu terkait aturan ini apakah menggunakan peraturan menteri atau yang lainnya, kami akan mengkaji terlebih dahulu, tetapi sekolah kami yang didapuk sebagai sekolah piloting selalu siap apabila diizinkan Disdik Bontang. Kesiapan kami baik dari sisi sarana maupun guru,” tandas Purwanto
Wacana FDS ini sebelumnya didengungkan oleh Mendikbud Muhajir Effendy. Mendikbud menghimbau kepada satuan pendidikan untuk menerapkan program ini di tahun ajaran baru. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post