BONTANG – Warga Bontang yang belum lakukan perekaman KTP-el mencapai 1.459 jiwa. Bila sampai 31 Desember tak juga merekam, maka data mereka akan diblokir. Terkait hal tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bontang turun langsung ke kelurahan guna mencegah pemblokiran, khususnya usia 23 tahun ke atas.
Kepala Bidang (Kabid) Mohammad Karnadi menjelaskan, dalam rangka mempercepat penuntasan warga yang belum melakukan perekaman KTP-el. Pihaknya menerapkan sistem jemput bola ke lapangan. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan partisipasi warga agar segera memiliki KTP.
“Ini merupakan inisiasi Disdukcapil Bontang, karena pada 27 Desember nanti Dirjen Dukcapil RI baru memerintahkan serentak melaksanakan itu,” jelasnya, Rabu (19/12) kemarin.
Pria akrab disapa Didik ini menambahkan, karena blangko KTP -el sekarang tak sesulit sebelumnya. Maka, diharapkan warga segera melakukan perekaman. Itu juga dikatakan Didik akan memudahkan mereka nanti saat akan melakukan pelayanan publik, seperti mendaftar jaminan kesehatan, mengurus SIM, hingga perbankan. “Karena blangko sudah ada, suket pun sekarang tidak berlaku,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Identitas Penduduk Reni Eka Wahyuni menjelaskan, sistem jemput bola yang dilaksaanakan Disdukcapil sudah berjalan selama tiga hari. Hari pertama, yakni Senin (17/12) lalu, pihaknya menyasar warga Loktuan. Selama dua hari, sebanyak 37 warga direkam datanya. Meski dari data Disdukcapil yang belum merekam ada sekira 300 di sana. Kemudian di hari kedua menyasar Guntung, di sana ada 13 warga yang melakukan perekaman dari total 200 warga yang belum merekam.
“Meski masih banyak yang belum, tapi ada saja yang meminta merekam data keluarganya, seperti di Tanjung Laut Indah dikarenakan lansia,” paparnya.
Reni mengaku, memang masih banyak warga yang belum merekam. Itu dikatakan mungkin karena masih banyak yang kuliah atau pindah ke luar daerah tetapi belum melapor. Pun demikian, ia menyakini hingga akhir tahun, pihaknya akan terus mengejar jumlah tersebut agar segera rampung, sesuai imbauan pusat.
“Banyak juga yang belum merekam KTP karena mereka belum memiliki kesadaran betapa pentingnya pelayanan publik nanti ketika mereka perlu,” tukasnya. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: