SEDERETAN pertanyaan diajukan kepada Ustaz Abdul Somad dalam ceramah agamanya di Masjid Al Kautsar Badak LNG, Bontang, Ahad (24/2/2019). Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab ustaz yang kondang disapa dengan inisial UAS tersebut setelah menyampaikan materi zakat dalam kuliah zuhur bertema “Ukhuwah Islamiyah” tersebut.
Salah satu pertanyaan dari warga Bontang yang disodorkan yaitu apa saja kriteria memilih pemimpin negara. Khususnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Pemilu 2019, 17 April mendatang. Mendapat pertanyaan itu, UAS menjawabnya ringkas.
“Apa kriteria memilih pemimpin negara? Enggak banyak-banyak, dua (kriteria) saja,” jawab UAS disambut riuh tawa dan sorakan ribuan jemaah yang hadir.
Tanpa menghiraukan respons jemaah, UAS segera melanjutkan kalimatnya. Mengambil dasar dari ayat Alquran, sosok yang merupakan alumnus Universitas Al-Azhar Mesir dan Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Maroko itu menyebut, dua kriteria pemimpin yang layak dipilih itu adalah yang amanah dan adil.
“Sifat pemimpin itu kata Allah yang pertama amanah. Yang kedua adil. Orang yang amanah dan adil. Kalau dia menghukum bagi rata. Kalau di sini dihukum, hukum juga di sini. Kalau ini salah, ini juga salah,” terang pria asal Pekanbaru, Riau tersebut.
Menyadari pernyataannya bisa menjadi kontroversi, UAS mewanti-wanti agar rekaman video ceramahnya itu tidak dipotong-potong. Lantaran dia tidak ingin bila nantinya pernyataannya itu malah dijadikan komoditas politik. UAS menegaskan bahwa dirinya bukan orang politik.
“Tolong video saya jangan dipotong. Jangan seret-seret saya ke politik. Saya bukan orang politik,” tutur UAS.
Pria 41 tahun itu mengurai, tidak berminat menerima tawaran jabatan yang berhubungan dengan politik. Tawaran menjadi duta dan menteri ditolaknya. Bahkan tawaran untuk menjadi wakil presiden (wapres) juga ditolaknya.
“Ustaz mau jadi apa sebetulnya? Wapres saja kutak mau,” kelakarnya disambut gelak tawa hadirin ceramah.
“Biarkan ustaz Somad jadi ustaz saja. Supaya mulutnya lantang berbicara sesuka hati dan mengikuti kehendak Allah,” imbuhnya.
Pun demikian, UAS mengklaim tak pernah menyatakan dukungan atau keberpihakan politik tertentu. Baik kepada partai politik maupun calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2019. Dia pun memberikan pesan kepada masyarakat untuk tidak mencari-cari kesalahannya. Khususnya yang berhubungan dengan politik.
“Pernahkah Abdul Somad menyebut partai, menyebut orang, menyebut angka? Tidak pernah. Sampai hari ini tidak pernah. Wahai orang-orang yang ingin mencari-cari kesalahan Abdul Somad, capek kalian tonton video itu (ceramah UAS, Red.). Tidak akan ketemu. Paling-paling kalau mau cari-cari (kesalahan), paling-paling kalian dapat hidayah,” beber UAS.
Masjid Al Kautsar menjadi lokasi perdana ceramah agama UAS di Bontang. Dalam ceramah yang dimulai sekira pukul 13.15 Wita itu, turut dihadiri Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase dan manajemen Badak LNG.
Malam harinya bakda Isya, UAS mengisi tablig akbar di Stadion Bessai Berinta (Langlang). Sementara Senin (25/2/2019) bakda Subuh, mengisi kuliah Subuh di Masjid Baiturrahman Pupuk Kaltim. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: