BONTANG–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang tak menyangka ada pipa jargas di dasar sungai di wilayah Gunung Telihan. Sehingga kebocoran pipa gas awalnya diduga pipa PDAM. Padahal, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kelurahan.
“Pipa jargasnya ditimbun dan tidak terlihat, perkiraan kami pipa jargas itu ada di bawah jembatan,” jelas Kasi Pengangkutan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang Saharuddin, Rabu (6/3).
Apalagi, tak ada tanda bahwa di sungai tersebut terdapat pipa gas. Seperti tanda jalur pipa gas. Setelah diketahui terdapat pipa gas yang bocor, pihak kelurahan yang menghubungi PT BME.
“Sebentar saja langsung diperbaiki. Ini kejadian pertama selama program kali bersih (prokasih), dan pipa itu ternyata sempat bocor juga saat ada galian listrik,” ungkapnya.
Saharuddin mengaku pihaknya mengeruk sungai sesuai kedalamannya. Mengingat, sungai Gunung Telihan sangat dangkal maka pengerukan lebih 2 meter. Padahal, setiap akan melakukan pengerukan pihaknya berkoordinasi dengan kelurahan dan para ketua RT.
“Tidak terpikir bahwa ada jalur gas di sana. Belum terbiasa dengan itu, karena PDAM sendiri tak ada yang menyeberang sungai,” terang Sahar.
“Kami harus koordinasi dengan PT BME lagi selanjutnya. Kemungkinan ditanam di dalam karena gas itu panas, makanya di dasar sungai,” imbuhnya.
Pipa jargas yang mengalami kebocoran pun sudah diperbaiki dan ekskavator masih melakukan pengerukan. Prokasih telah berjalan sejak akhir 2018. Dari 14 kilometer, sudah 2,8 kilometer sungai yang dikeruk.
Terpisah, Manajer Jargas PT BME Bontang Yun Al Fatahillah menuturkan, pipa jargas yang mengalami kebocoran sudah diperbaiki Selasa (5/3) lalu. “Sekira pukul 21.00 Wita, 140 pelanggan jargas di Gunung Telihan baru bisa menikmati lagi jargas,” pungkasnya. (mga/dwi/k8/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post