Dukungan 50 RT se-Kelurahan Loktuan terhadap rencana pembangunan pabrik NPK Cluster, Ahad (18/3) kemarin disayangkan dua RT yang tidak hadir. Keduanya adalah RT 46 dan 47 yang tidak mendapat undangan atau kabar perihal agenda pertemuan tersebut.
Ketua RT 46 Baharuddin mengatakan, semestinya penggagas dari pertemuan tersebut, menghubungi mereka jika memang akan menggelar pertemuan dengan agenda dukungan.
Pun permintaan sebagian warganya kepada pihak PT Pupuk Kaltim belum ada titik temu. Bahkan informasi adanya pertemuan tersebut, mereka dapatkan dari awak Bontang Post.
“Kami tidak ada yang hubungi, baik melalui telepon ataupun undangan. Kalau mereka bilang kasih undangan siapa orangnya. Apa ada tanda terimanya, dan apa alasannya tidak mengundang kami?” tanyanya.
Dia menyatakan, warganya di RT 46 pada prinsipnya mendukung rencana pabrik NPK Cluster, namun pabrik yang akan dibangun jaraknya sangat berdekatan dengan pemukiman, sekitar 100 meter. Sehingga warga hanya meminta digeser sejauh 500 meter. Hal ini untuk mengantisipasi dampak lingkungan apabila pabrik beroperasi. “Ini yang dibangun bukan pabrik tahu tempe Mas, tahu kan bagaimana bahayanya,”sebutnya.
Dia berharap, sebelum semua tahapan berlanjut, perusahaan dan Pemkot dapat menyelesaikan permintaan warganya. “Ini menyangkut kehidupan seseorang. Jangan warga kami selalu dibohongi. Maunya warga apa, ya dicari jalan keluarnya. Sosialisasikan dulu. Jangan langsung keputusan. Sampai sekarang kan belum ada penyelesaian,” tegas dia.
Dia menyayangkan, selama ini jika perusahan menggelar sosialisasi tidak melibatkan RT yang berdekatan dengan pabrik. “Yang diundang malah yang jauh-jauh. Kalau nanti ada apa-apa siapa yang mau tanggung jawab. Jangan dibiarkan warga kami, karena kami juga manusia,” ujarnya.
Senada Ketua RT 47 Mustafa, merasa heran dengan adanya pertemuan tersebut. Ia merasa pihaknya bukan bagian dari masyarakat Loktuan. Sedari awal, warganya tidak menolak, namun berharap penjelasan dari Pemkot dan perusahaan.
“Selama ini yang terjadi hanya pembiaran, beberapa kali pertemuan tidak ada hasil. Dan warga kami dibiarkan begitu saja,” ucapnya. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post