bontangpost.id – RSUD Taman Husada telah mengambil langkah antisipasi. Jika terjadi lonjakan pasien covid-19. Plt Dirut RSUD Taman Husada drg Toetoek Ekowati Pribadi mengatakan sudah menyiapkan dua ruangan tambahan yakni Bougenfil dan Edelweis.
“Jika masih kurang maka rencana dibuka. Saat ini sudah siap ruangannya,” kata drg Toetoek.
Namun sejauh ini ruangan yang telah difungsikan masih mengakomodasi pasien. Dengan jumlah 63 tempat tidur. Meliputi ruangan ICU Covid 16 tempat tidur, cempaka 20 unit, seruni 15, dan wijaya kusuma 12 unit. Berdasarkan data keterisian tempat tidur dari Kemenkes per 14 Juli, rumah sakit pelat merah ini merawat 56 pasien. Artinya bed occupancy rate (BOR) menyentuh angka 88 persen.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan dr Bahauddin mengatakan RSUD Taman Husada dapat mengonversi tempat tidur hingga 80 unit. Berdasarkan ketentuan Kemenkes dengan perhitungan 40 persen dari total tempat tidur. “Rencananya memang edelweis. Kami sudah hitung-hitungan itu bisa mencapai 80 unit keseluran ,” sebut dia.
Jika itu masih membeludak maka ada opsi lain yakni memfungsikan tempat parkir atau samping bangunan rumah sakit. Saat ini memang RSUD Taman Husada membuka rekrutmen 12 perawat. Karena sebagaian nakes juga sedang menjalani isolasi mandiri. Ia menyadari saat ini kesulitan dalam mencari tambahan sumber daya manusia.
“Memang susah karena semua daerah membutuhkan. Dokter saja setengah mati kami cari,” tuturnya.
Sementara Direktur RS Amalia dr Yuniarti Arbain mengaku ada kesalahan penginputan data terkait jumlah tempat tidur yang disiapkan tempat karantina rumah sakit. Pada data Kemenkes tertulis 110 tempat tidur yang disediakan. Namun, pihak faskes menyebut 46 tempat tidur.
“Ini sudah kami konfirmasi tadi (kemarin) siang ke Kemenkes,” pungkas dokter yang akrab disapa Yuyun ini. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post