BONTANG – Pegiat peduli sampah Bontang dan komunitas yang peduli akan sampah menuntut beberapa hal terhadap pemerintah dan pengunjung yang datang ke Pulau Beras Basah. Ini merupakan buntut masih ditemukannya sampah berserakan di obyek wisata pantai itu.
Ketua Komunitas Peduli Sampah Bontang, Syaiful mengatakan ada 6 poin yang diinginkan untuk menjaga ekosistem laut serta indahnya obyek wisata andalan di Kota Taman tersebut. Pertama, mendorong pengunjung harus membawa kembali pulang sampah yang dihasilkannya di tempat wisata, khususnya di Pulau Beras Basah. Kedua, pelaku wisata kuliner yang berada di Pulau Beras Basah agar tidak membuang sampah ke laut dan juga membawa sampah kembali pulang ke daratan.
“Prinsip sampahku tanggung jawabku,” ungkapnya.
Ketiga mendorong Pemkot Bontang untuk membentuk pokja peduli sampah dengan melibatkan komunitas dan organisasi yang peduli terhadap lingkungan untuk menjadi ranger atau relawan edukator sampah di Pulau Beras Basah. Keempat, meminta Pemkot Bontang untuk memfasilitasi komunitas atau organisasi pemuda dalam melakukan gerakan pungut sampah laut. Yaitu, berupa transportasi penyebrangan dan konsumsi bagi relawan edukator sampah di Pulau Beras Basah.
“Kelima, mengimbau kepada pemerintah agar tidak menyediakan tong sampah di Pulau Beras Basah, apabila tidak menyediakan transportasi kapal khusus pengangkutan sampah di Pulau Beras Basah,” ujarnya.
Keenam, meminta kepada kapal-kapal pengangkut pengunjung menuju ke Pulau Beras Basah agar selalu mengingatkan kepada pengunjung, agar membawa sampahnya pulang kembali ke daratan.
“Kami siap untuk bersama-sama mengawal poin-poin berikut,” tegasnya.
Hal ini didorong oleh Komunitas Peduli Sampah Bontang, Duta Peduli Sampah Bontang 2018 dan 2019, Duta Peduli Sampah Samarinda 2019, Hizbul Wathan Bontang, PIK-R Plutonium, Backpacker Bontang, Tapak Borneo, BRB, Kita SQUAD, MTMA Bontang, Satgas MAN Bontang, Bontang Clean Action, Saka Bakti Husada Bontang, FPTK, Pokmaswas Geladi dan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) korda Kaltim, serta para pegiat aktivis lingkungan. (zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post