bontangpost.id – Eropa diguncang unjuk rasa mengecam kematian pria kulit hitam George Floyd akibat perilaku rasis polisi Amerika Serikat dan menuntut penghapusan secara sistematis rasisme.
Dilansir Tempo, Unjuk rasa anti rasisme ini telah bergaung di seluruh dunia sejak unjuk rasa pertama muncul di Amerika Serikat 10 hari lalu, yang marah menyaksikan polisi Minneapolis menekan lututnya ke leher Floyd yang tergeletak di tanah dengan kedua tangan diborgol, hingga tidak mampu bernafas dan akhirnya meninggal.
Ucapan Floyd meminta tolong agar tidak diperlakukan seperti itu karena dia tidak bernafas: I can’t Breath, menjadi kalimat yang dipakai para pengunjuk rasa menuntut penghapusan rasisme sistematis di seluruh dunia termasuk Eropa.
1. Madrid, Spanyol.
Ribuan orang berunjuk rasa di depan Kedutaan AS di Madrid meneriakkan “I cannot breathe” atau “Saya tidak dapat bernapas” dan menuntut keadilan.
“Rasisme tidak mengenal batas,” kata Leinisa Seemdo, 26 tahun, seorang penterjemah bahasa Spanyol berasal dari Cape Verde, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, 8 Juni 2020.
“Di seluruh negara di mana saya pernah tinggal, saya mengalami diskriminasi karena warna kulit saya,” ujar Seemdo.
2. Roma, Italia.
Ribuan orang berunjuk rasa di halaman Piazza del Popolo atau Plaza Rakyat di Roma kemarin.
Mereka berunjuk rasa dengan hening tanpa suara selama 8 menit, merepresentasikan 8 menit George Floyd diperlakukan secara rasis oleh polisi Minneapolis.
Mereka juga berlutut untuk mengenang Floyd.
“Kami tidak dapat bernapas,” teriak mereka setelah senyap bersama selama 8 menit.
“Sangat berat hidup di sini,” kata Morikeba Samate, 32 tahun, imigran Senegal, salah satu dari ribuan imigran yang tiba di Italia dengan mengambil resiko menyeberangi laut Mediterania.
3. Budapest, Hungaria.
Lebih dari seribu orang berkumpul untuk menggelar unjuk rasa Black Lives Matter di depan Kedutaan AS di Budapest.
“Jika kita ingin hidup lebih baik di dunia, kita perlu mengubah secara radikal cara hidup kita,” kata G Ras, seorang penyanyi reggae Hungaria yang mengikuti unjuk rasa kemarin.
4. Netherland, Belanda.
Hampir 4 ribu orang berunjuk rasa di Park de Wezenlanden di Maastricht, Netherland sebagai bentuk solidaritas mereka dengan gerakan Black Lives Matter yang mengecam pembunuhan atas George Floyd.
5. Laussanne, Swiss.
Para pengunjuk rasa mengenakan pakaian hitam membawa brosur bertuliskan “kulit saya berwarna bukan ancaman”.
6. Brussel, Belgia
Hampir 10 ribu orang berunjuk rasa di Brussels untuk mengecam kematian George Floyd oleh polisi rasis AS.
“Pembunuhan George Floyd jelas membangunkan banyak orang,” kata Ange Kaze dari Belgian Network for Black Lives. Para pengunjuk rasa sempat bentrok dengan polisi.
7. Copenhagen, Denmark dan Goteborg, Swedia.
Sekitar 15 ribu orang berunjuk rasa di Copenhagen sebagai solidaritas terhadap George Floyd.
Sekitar 2 ribu orang menggelar unjuk rasa di Goteborg untuk mengecam kematian George Floyd. Unjuk rasa ini berlangsung di saat negara itu baru saja mencabut lockdown akibat wabah virus corona.
8. Prancis dan Jerman.
Lebih dari 23 ribu orang berunjuk rasa hari Sabtu lalu dan para pemain bola kaki dari sedikitnya enam tim di Jerman berlutut untuk mengenang kematian George Floyd.
Peristiwa rasisme yang dialami George Floyd telah memicu warga Eropa melakukan unjuk rasa besar-besaran menuntut penghapusan rasisme dan ini terjadi di tengah dunia memerangi wabah virus corona yang berdampak pada krisis ekonomi dunia. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post