BONTANG – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) menyiapkan rekayasa jalan baru di simpang 3 RSUD Bontang. Sebelumnya, jalan tersebut ditutup sekira 20 hari pasca kecelakaan beruntun di kawasan tersebut.
Kepala Bidang LLAJ Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Ikhwan Agus menerangkan, sebelum menerapkan rekayasa jalan tersebut, pihaknya perlu melakukan beberapa hal. Mulai dari melebarkan jalan turunan sepanjang 92 meter itu menjadi 4 meter. Kemudian, memasang pita kejut di beberapa titik mulai dari gerbang pintu masuk Bontang dan turunan, sebagai penanda kepada para pengendara untuk mengurangi kecepatannya ketika masuk Bontang. Serta akan dipasang speed gun di pintu masuk Bontang.
“Jadi bahasanya bukan dibuka, tapi rekayasa lalin baru. Kalau dibuka itu namanya sama saja, karena memang berbeda pergerakan kendaraan yang lewat,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya akan memasang rambu penunjuk arah jurusan, agar pengendara dari luar Bontang mengetahui ketika hendak ke kota mengambil lajur kiri untuk lurus terus. Sedangkan menuju Bontang Lestari mengambil lajur kanan dan mengikuti traffic light. Pihaknya juga akan memasang pemisah jalan sekira 20 meter dari turunan hingga melewati lampu lalu lintas. Dengan begitu dari arah Bontang Lestari tidak bersinggungan langsung dengan dari arah turunan karena adanya pemisah. Bahkan pihaknya juga akan melebarkan jalan keluar rumah sakit saat ini dengan membongkar stand ojek yang ada, sehingga pengendara yang keluar rumah sakit lebih aman dan lancar.
“Nanti juga dipasang rambu batas kecepatan,” katanya.
Sementara itu, pintu masuk ke rumah sakit tetap berada di atas. Dengan begitu yang hendak ke rumah sakit pelat merah tersebut harus memutar di tugu Selamat Datang Bontang. Demi keselamatan di putaran itu, pihaknya akan melebarkan alur memutar dan menambah penerangan. Sedangkan dua alur putar di depan pintu masuk rumah sakit dan turunan tersebut akan dibuat median jalan permanen.
“Kami sudah beritahukan rumah sakit, mereka (rumah sakit) juga akan merubah parkirnya. Masuk di atas, keluar di bawah,” ucapnya.
Pembuatan rekayasa lalu lintas baru ini, lanjut Ikhwan, merupakan evaluasi dari adanya kejadian kecelakaan beruntun beberapa waktu lalu. Dishub bersama Satuan Lantas Polres Bontang turun ke lapangan membuat pemetaan lalu lintas yang dituangkan dalam gambar. Dari sketsa itu, pihaknya mendapatkan simulasi tersebut. Karena rekayasa jalan ini juga melihat perkembangan Bontang ke depan, seperti angka pertumbuhan kendaraan yang meningkat, sehingga perlu adanya pelebaran jalan dan rekayasa jalan.
“Bukan hanya ada karena keluhan warga saja,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bontang AKP Imam Syafii menerangkan belum bisa menentukan kapan akan rekayasa jalan tersebut akan diberlakukan. Mengingat saat ini masih fokus terhadap wabah korona tersebut.
“Dalam waktu dekat,” ucapnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, pembukaan simpang ini lantaran adanya beberapa keluhan warga. Seperti warga di Jalan Pontianak Kelurahan Gunung Telihan, yang resah dengan banyaknya mobil yang ramai lalu lalang di daerahnya sejak ditutupnya simpang tersebut. Sebab, pengendara yang dari arah Bontang Lestari menuju perkotaan memilih melalui areal tersebut, ketimbang memutar di tugu Selamat Datang Bontang. Sehinga menjadi rawan kecelakaan.
“Banyak mobil truck yang lewat situ (Jalan Pontianak),” ujarnya.
Selain itu, tanjakan di kawasan Terminal Bus Bontang menjadi rawan. Karena mobil yang mengambil jalan pintas di Jalan Pontianak akan keluar di daerah tersebut.
“Menyebabkan kerawanan juga di sana,” tambah Imam. (Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: