bontangpost.id – Keterlambatan pembayaran gaji karyawan kembali terjadi di PT Laut Bontang Bersinar (LBB), terhitung sejak Februari lalu.
Anak usaha Perumda AUJ ini langsung mendapat sorotan dari Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam. Dia meminta kepala daerah segera mengambil langkah intervensi.
“Karena bagaimanapun juga pak wali adalah pucuk tertinggi pemerintahan. Sementara LBB ini salah satu unit usaha dari BUMD,” kata Andi Faiz.
Dengan kondisi ini perlu segera dilakukan evaluasi. Pemerintah tidak bisa tutup mata dan hanya menunggu audit dari inspektorat.
Sebab, kejadian ini bukan satu atau dua kali terjadi tapi sudah sering. Menurutnya jika ada niat baik dari pemerintah untuk menghidupkan unit usaha Perumda AUJ ini, harus ada keseriusan.
“Jangan hanya sebatas pernyataan. Yang dilihat saat ini hanya meminta inspektorat memeriksa. Tetapi tidak ada bukti konkretnya,” ucapnya.
Politikus Partai Golkar ini mengatakan, dalam rapat dengar pendapat sebelumnya sudah ada komitmen tertunggaknya gaji karyawan ini tidak terulang kembali. Faktanya terjadi lagi.
“Cashflow itu bisa dihitung di LBB. Berapa pendapatan yang masuk kemudian beban dikeluarkan,” tutur dia.
Andi Faiz menilai, manajemen harus memaparkan neraca keuangan terkait ini. Bila hanya ada pernyataan terlilit utang, tetapi sampai sejauh ini masyarakat dan dewan tidak pernah disajikan data itu secara transparan.
Bila pendapatan yang ada mampu untuk membayar gaji tentu ada yang salah dalam manejerial keuangan di LBB.
“Jika direksi tidak sanggup lagi, harus mengundurkan diri. Atau wali kota bisa melakukan penggantian direksi langsung. Masih banyak orang yang pantas dengan manejerial bagus,” terangnya.
Terpenting ialah perusahaan bisa memenuhi hak karyawan yang bekerja. Selama ini selalu ada pernyataan utang perusahaan sangat banyak.
Padahal utang itu bisa direstrukturisasi. Melalui diperpanjang masa utangnya tapi tidak menghilangkan aspek hak karyawan.
“Jangan sampai hutang diutamakan tapi gaji karyawan dua bulan sekali,” sebutnya.
Meski demikian, Andi Faiz masih mendukung jika terjadi pemisahan PT LBB dengan Perumda AUJ. Tetapi perlu ada perbaikan terkait kondisi yang terjadi.
Sebab, jika citra perusahaan masih seperti ini, sulit untuk mendapatkan mitra kerja sama. “Padahal LBB ini memiliki prospek cerah sebanarnya,” ungkapnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post