HUJAN disertai angin kencang dan gelombang laut tinggi diperkirakan berlangsung hingga April 2019. Prediksi ini berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI. Karenanya, nelayan maupun warga yang melaut diminta memperhatikan aspek keselamatan dalam pelayaran. Imbauan ini datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang.
“Yang jelas dari pantauan kami, termasuk data yang kami terima dari BMKG itu adalah sampai April. Musim hujan, angin kencang, termasuk gelombang,” jelas Ahmad Yani selaku Kepala Laksana BPBD Bontang.
Dijelaskan, gelombang terbilang sangat tinggi. Dengan ketinggiannya mencapai satu meter lebih. Untuk tujuan informasi, Yani mengklaim kondisi cuaca ini selalu disampaikan kepada masyarakat melalui aplikasi WhatsApp (WA) kelurahan.
“(Informasinya) selalu kami unggah ke WA Pak Lurah sampai ke Pak RT semuanya. Untuk mempersiapkan diri, itu yang selalu kami inginkan,” terangnya.
Yani mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pernah lupa mengenakan life jacket atau jaket penyelamat. Termasuk ketika berada di kapal, ketika beraktivitas di wilayah perairan laut. Pun demikian, pengguna kapal mesti memastikan bahwa kapal yang dinaiki memang layak untuk berlayar. “Itu yang paling penting,” tegas Yani.
Demi menghindari hal yang tak diinginkan, BPBD rutin menggelar patroli rutin. Termasuk untuk memastikan para pengguna kapal telah memakai life jacket. Bisa saja para pengguna kapal yang bandel dikenakan sanksi apabila tidak memperhatikan aspek keselamatan. Pemberian sanksi dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
“Misalnya dia (warga yang melaut) terdaftar sebagai nelayan, berarti kami serahkan kepada kelompok nelayannya dengan dinas perikanan. Bila itu pariwisata, maka kami serahkan ke dinas perhubungan dengan ketua asosiasinya,” sebutnya.
Karena itu, Yani meminta perhatian kepada seluruh masyarakat untuk benar-benar memastikan keselamatan di laut. Ditanya batas aman melaut, pihaknya menyatakan tidak bisa memperkirakan. Namun begitu untuk wilayah yang dianggap aman, menurut Yani berada di wilayah pesisir.
“Untuk batas melautnya kami tidak bisa memperkirakan. Seperti kemarin itu tiba-tiba kejadian gelombang arus besar,” pungkas Yani. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post