bontangpost.id – Gerakan tolak politik uang terus meluas di Kota Bontang. Salah satunya pemuda di Berbas Pantai. Mereka memastikan bakal menjaga wilayahnya bebas dari politik uang. Komunitas warga pesisir yang tergabung dalam Relawan Pengangguran Sukses Anti Dinasti Politik ini menginginkan pesta demokrasi di Bontang berlangsung secara sehat dan jujur. Praktik money politics dinilai melahirkan kualitas pemimpin yang cacat moral dan tak jujur.
“Kami mengharapkan pemimpin benar-benar lahir dari pemilu yang sehat, tanpa money politics,” ujar Koordinator Tim Relawan Pengganguran Anti Dinasti, Hermawan, Rabu (25/11/2020).
Kata dia, pemuda pesisir Berbas Pantai berharap pemimpin terpilih bisa menyelesaikan masalah pengangguran di Bontang. Komunitas peduli demokrasi sehat ini berangkat dari akar rumput yang mengharapkan kualitas pemimpin tanpa dinasti politik.
Menurut dia, aktivitas sosial yang dilakukan bersama puluhan rekan sejawatnya merupakan bentuk kritik terhadap kondisi politik terkini. “Kami prihatin dengan kondisi saat ini. Makanya kami bentuk relawan yang sama pemikiran untuk perubahan yang lebih baik,” ujarnya.
Komitmen yang sama juga dilakukan Gabungan Pemuda Terminal (Gapter). Gerakan yang digawangi Abdul Muis Samad menyatakan menolak politik uang jelang Pilkada Bontang. Menurutnya. money politics hanya melahirkan pemimpin yang rakus dan curang. Pasalnya, langkah awalnya saja dimulai dari perilaku korup.
Di samping itu, dirinya jenuh dengan praktik curang setiap perheletan pesta demokrasi. Seharusnya, kata dia, orang-orang yang dipilih adalah orang yang amanah dan mewakili rakyat. Namun, pada praktiknya justru berbanding terbalik. Alih-alih mensejahterakan rakyatnya secara baik justru peduli dengan kelompoknya saja.
“Politik uang itu racun demokrasi, kami tidak ingin racun itu berkembang liar di lapangan,” katanya.
Abdul Muis menambahkan, dirinya bersama ratusan komunitas peduli demokrasi di terminal dan sekitarnya sudah mengawasi oknum-oknum nakal. Apabila didapati, mereka akan ditindak dan diserahkan ke pihak yang berwenang. “Sudah kami pantau modus-modusnya. Kami monitor terus,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post