Guru di Bontang Rampung Divaksin, Pembelajaran Tatap Muka Siap Digelar

bontangpost.id – Pembelajaran tatap muka semakin siap digelar. Setelah tenaga pendidik dipastikan telah melengkapi proses vaksinasi Covid-19. Pasalnya selama dua hari belakangan, tim medis menggenjot penyaluran dosis kedua kepada sasaran tersebut. Kepala SDN 016 Bontang Selatan Eka Wahyuni membenarkan, dirinya mendapatkan dosis kedua pada Rabu (5/5). Bertempat di Aula SD IT Yabis.

“Alhamdulillah sudah genap vaksinasinya. Karena sebelumnya mendapatkan dosis pertama pada awal bulan lalu,” kata Eka.

Menurutnya proses penyuntikkan kali ini lebih cepat dibandingkan pertama. Ia mengaku datang sekira 07.45 Wita di lokasi untuk melakukan pendaftaran. Penyaluran baru terjadi 08.46 Wita. Namun setelah itu, ada waktu menunggu selama 15 menit sehubungan pasca vaksinasi.

“Karena yang pertama menunggunya bisa 30 menit,”ucapnya.

Efek yang dirasakannya yakni mudah mengantuk dan pegal tepat di bekas suntikkan. Akan tetapi itu tidak berangsur lama. Program ini dipandang bagus. Mengingat dapat memproteksi diri sehubungan paparan virus korona. Sesuai dengan ajuran dari pemerintah.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Saparudin mengatakan dengan rampungnya proses vaksinasi terhadap guru merupakan sinyal baik. Mengingat ada rencana untuk memulai pembelajaran tatap muka (PTM) secara bertahap setelah Idulfitri nanti.

“Apalagi DPRD juga sudah menyetujui untuk PTM di akhir Mei mendatang,” tutur Saparudin.

Sementara Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Bontang Adi Permana menjelaskan vaksinasi dosis kedua untuk tenaga pendidik formal digelar dua hari. Terhitung 5 dan 6 Mei. Hari pertama menyasar guru SD. Sehari berselang giliran guru SMP dan SMA.

“Ada enam lokasi penyaluran yakni di Aula SD IT Yabis, Auditorium Tiga Dimensi, BPU Kecamatan Bontang Barat, Aula SMAN 1 Bontang, Pelabuhan Loktuan, dan Aula Kopkar PKT,” terangnya.

Berdasarkan data tenaga pendidik dan kependidikan terdapat 1.300 guru SD, 500 SMP, dan 500 SMA/SMK di Kota Taman yang telah menerima undangan vaksinasi. Tak hanya guru, sasaran lansia dan aparatur sipil negara (ASN) juga mendapatkan dosis kedua. Sesuai dengan jarak penyuntikkan dosis pertama minimal 28 hari. (*/ak)