Rekomendasi Tunggu Visi dan Misi, Semua Kandidat Punya Peluang
SAMARINDA – Pengurus DPD Hanura Kaltim sampai saat ini belum memutuskan sikap, siapa bakal calon gubernur (cagub) yang diusung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 mendatang. Pasalnya, Hanura masih harus mendengarkan penyampaian visi dan misi dari para bakal cagub yang rencananya dihelat akhir Oktober ini.
Ketua Tim Pilkada Hanura Kaltim Hadi Siswanto mengatakan, penyampaian visi dan misi semula diagendakan Agustus dan September lalu. Namun rencana itu tertunda lantaran masing-masing DPC di kabupaten/kota sibuk menyiapkan berkas verifikasi administrasi keikutsertaan di Pemilu 2019 mendatang.
Selain itu, molornya agenda tersebut karena menunggu kesiapan ketua tim penjaringan di Hanura pusat. Karena penyampaian visi dan misi oleh para bakal cagub diagendakan akan disaksikan langsung oleh tim penjaringan dan pengurus DPP Hanura. “Setelah penyampaian visi dan misi baru bisa kami putuskan,” kata Hadi ditemui di sekretariat DPD Hanura Kaltim belum lama ini.
Dia menyebut, semua kandidat yang telah melamar di Hanura mempunyai peluang yang sama untuk diusung sebagai cagub di Pilgub Kaltim. Karena itu, Hadi meminta para bakal calon untuk dapat mengikuti tahapan penyampaian visi dan misi nantinya.
“Yang jelas sampai sekarang Hanura masih menunggu proses yang ada. Tidak ada istilah si A atau si B lebih unggul. Semua punya peluang dan kesempatan yang sama untuk diusung. Kita tunggu proses, lah,” tuturnya.
Wakil Ketua DPD Hanura Kaltim ini juga menyebutkan, penyampaian visi dan misi menjadi salah satu poin penting bagi jajarannya untuk memutuskan kandidat mana yang laik mendapatkan rekomendasi. Di situ akan dilihat apakah visi dan misi mereka sejalan dengan partai tempat dia berhimpun. “Makanya (bakal) calon wajib hadir. Di situ pengurus DPC se-Kaltim akan hadir,” tegasnya.
Disinggung terkait adanya bakal pasangan calon (paslon) yang mulai mendeklarasikan diri di Pilgub Kaltim, seperti pasangan Syaharie Jaang dan Rizal Effendi, serta Isran Noor dan Hadi Mulyadi, dikatakannya hal itu tidak menjadi masalah. Menurutnya, hal yang demikian lumrah dalam menarik minat partai politik.
Namun sejauh informasi yang didapatkan dia, kedua kandidat tersebut belum ada mendapatkan mandat dari masing-masing partai politik. Selain itu, kedua bakal calon tersebut diketahui belum ada yang final untuk berduet. “Ya, kalau kami sih sah-sah saja. Tidak jadi masalah,” ujarnya.
Lanjut Hadi, Hanura akan memberikan kepercayaan penuh kepada cagub yang telah mendapatkan rekomendasi partainya, untuk mencari pasangan atau wakil. Atas alasan itulah sehingga di awal seleksi yang dilakukan partai Hanura tidak membuka seleksi untuk bakal calon wakil gubernur.
“Kami di Hanura tidak lagi mencari wakil. Kami serahkan 100 persen nanti kepada calon yang akan kami usung, untuk memilih calon wakil yang dia inginkan,” sebutnya.
Terkait peluang Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari yang saat ini sedang bermasalah dengan hukum dan ikut mendaftar di Hanura, dikatakan Hadi, pihaknya akan tetap melayangkan surat undangan kepada Rita untuk mengikuti penyampaian visi dan misi tersebut.
“Soal beliau bisa hadir atau tidak pada undangan itu kami serahkan kepada bersangkutan. Yang jelas semua akan kami undang,” tandasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: