Jika keinginan kuat sudah dibalut tekad yang bulat, cita-cita apapun sangat mungkin terwujud. Hal tersebut dibuktikan oleh Hardianus, putra asli Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang sanggup bersinar bersama tim nasional (timnas) basket Indonesia di event South East Asia Basketball (SEABA) Championship 2017, di Manila, 18 Mei lalu.
Bersama timnas, Ardi sapaan akrab Hardianus, sanggup mempersembahkan medali perak di partai final, setelah takluk dengan tim tuan rumah Filipina dengan skor 97-64. Istimewanya, Ardi masih sanggup menambah harum nama Indonesia dengan meraih predikat Man of the Match (pemain terbaik).
Selain mengharumkan nama Indonesia, Ardi yang lahir di Sangatta, 1 Maret 1992, sudah pernah mengoleksi banyak presetasi. Mengawali karir basket sejak bangku SD di YPPSB Sangatta Utara, Ardi mengikuti berbagai turnamen basket yang akhirnya mengharumkan nama tim basket Kutim dan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Antara lain, tahun 2008 juara 2 Kejurda Basket U-16 Kaltim, juara 2 Kejurnas Basket U-16 Semarang mewakili Kaltim. Di 2009 juara 1 Porprov Basket Kaltim, juara 3 Popnas U-18 Yogjakarta serta berlaga mewakili Kaltim pada PON 2012 di Palembang.
Tak cukup dengan berbagai prestasi dimaksud, Ardi lantas memilih hijrah ke Jakarta untuk meneruskan karir basket profesional. Bergabung dengan klub basket Hang Tuah, sambil menjalankan program beasiswa untuk kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bhakti Pembangunan Jakarta.
Pada 2013, Ardi langsung beralih memperkuat Klub Satria Muda. Pebasket yang berposisi sebagai point guard klasik ini memiliki fokus untuk menjalankan skema permainan tim. Menjadi pengatur serangan, Ardi dengan skill di atas rata-rata tentunya menjadi keuntungan bagi klub.
Akhirnya Ardi bersama rekannya mengantarkan timnya Satria Muda sebagai juara 1 NBL season 2014/2015 dan juara 2 IBL 2017. Hingga kemudian putra asli Sangatta ini masuk dalam skuad timnas Indonesia pada SEABA 2017 di Filipina.
Ketua KONI Kutim Drs H Johansyah Ibrahim menyampaikan ucapan selamat kepada Ardi serta jajaran pengurus PERBASI Kutim yang telah berhasil membina atlet hingga tampil ke ajang internasional. “Selamat Hardianus, ke depan PERBASI Kutim sekiranya mempersiapkan atlet untuk diajang Porprov Kaltim 2018,” harap Johansyah.
Sebagai bentuk apresiasi, pada saat partai puncak SEABA, para pecinta olah raga basket Sangatta bahkan meluangkan waktu untuk nonton bareng (nobar) di café Teatable, Sangatta Utara. Dihadiri pula pengurus PERBASI Kutim, para atlet, pelatih, wasit dan rekan-rekan media. (*/hms3/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post