BONTANG – Di tengah kondisi anggaran yang memprihatinkan, Pemkot Bontang tetap merealisasikan program pengadaan seragam gratis untuk 29 ribu siswa Bontang pada APBD Bontang 2017. Sementara, untuk guru harus bersabar, karena program satu guru satu laptop belum bisa direalisasikan tahun depan karena masih terbentur anggaran.
Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase saat membacakan tanggapan wali kota terhadap permintaan Fraksi Gerindra yang meminta memperjelas peruntukan anggaran Rp sebesar 17 miliar yang dialokasikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang. Salah satunya pemberian fasilitas satu laptop satu guru.
“Dalam RABPD tahun 2017 alokasi anggaran untuk fasilitas satu laptop satu guru belum dapat dipenuhi,” jelas Basri Rase, dalam Rapat Kerja DPRD Bontang terkait Tanggapan/Jawaban Wali Kota Bontang terhadap Pandangan Umum Fraksi-fraksi Dewan terhadap Nota Keuangan di ruang rapat DPRD Bontang lantai 2, Selasa (20/12) kemarin.
Basri mengatakan, dengan keterbatasan anggaran saat ini, pemerintah memprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan siswa. Di antaranya pengadaan pakaian seragam siswa yang berjumlah kurang lebih 29 ribu siswa. “Pembagian seragam diberikan kepada siswa kelas 1 SD hingga siswa SMP kelas 3,” ujarnya.
Selain pandangan umum Fraksi Gerindra terkait pendidikan, 8 pandangan umum lainnya dari Fraksi Gerindra meminta kesejahteraan Non PNS, pembangunan tempat ibadah, dana bergulir, tabungan kesejahteraan Purna Tugas (BNI Life) serta penambahan atau perbaikan insentif bagi mubaliq, guru ngaji, pengurus tempat ibadah, pendeta, pastor, serta guru sekolah dan guru swasta lainnya.
Gerindra juga meminta agar Pemkot Bontang tidak melakukan pemotongan performance bagi PNS, dan meminta agar pemkot tidak melakukan rasionalisasi atau pengurangan terhadap pegawai non PNS di lingkungan Pemkot Bontang.
Gerindra juga meminta agar pemerintah membangun gedung SMP negeri serta lapangan sepak bola mini di kelurahan Bontang Baru dan Gunung Elai. “Hal tersebut semua menjadi perhatian pemerintah, namun kendala anggaran yang dihadapi saat ini membutuhkan pemahaman bersama dalam merumuskan prioritas pembangunan,” urai Basri.
Dari fraksi Nasdem memberikan pandangan umum sebanyak 4 poin yang meminta kesejahteraan pegawai, mencabut Perwali yang mengatur besaran bantuan organisasi, meminta agar segera mengefektifkan operasional Rusunawa dengan menerbitkan Perwali, serta bantuan KUBE.
Sementara Fraksi ADPS memberikan 8 pandangan disertai Fraksi Hanura serta Golkar yang meminta dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang bersifat strategis. “Saya optimistis dengan struktur APBD tahun 2017 yang telah disusun secara efektif dan efisien, meskipun dalam kondisi kapasitas fiskal yang semakin terbatas,” ujarnya.
Basri juga meminta agar semua masyarakat memohon petunjuk dan bimbingan Allah SWT serta diberi kekuatan lahir batin dalam mengemban amanah rakyat, menjalankan tugas pemerintahan dan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bontang lahir dan batin. (mga)
sumber: http://bontang.prokal.co/read/news/9252-hore-29-ribu-siswa-bontang-dapat-seragam-gratis.html