Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Kamis, 26 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Breaking News

Indonesia Tak Menarik Di Mata Investor Minyak

Reporter: M Zulfikar Akbar
Kamis, 10 Januari 2019, 21:00 WITA
dalam Breaking News
3 menit dibaca
Gubernur Jamin Lahan untuk Kilang Bontang

Ilustrasi Kilang

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Survei yang dilakukan lembaga riset asal Kanada Fraser Institute menyimpulkan Indonesia sebagai salah satu negara yang tak menarik di mata investor di sektor perminyakan global. Posisi Indonesia hanya lebih baik dari Irak, Libya, dan Venezuela yang juga merupakan negara-negara produsen minyak.

Kesimpulan tersebut tertuang dalam laporan bertajuk “Global Petroleum Survey 2018”.Dalam laporan tersebut, Fraser Institute melakukan penilaian Indeks Persepsi Kebijakan (PPI) terhadap 80 yurisdiksi atau negara yang porsi produksi minyaknya menguasai 68 persen produksi minyak global. Semakin tinggi PPI, semakin menarik suatu negara di mata investor.

Survei ini melibatkan 256 responden dari kalangan manajer hingga eksekutif di industri perminyakan global. Beberapa indikator yang digunakan, antara lain kebijakan fiskal, kepastian administrasi, kualitas infrastruktur,hambatan dagang dan stabilitas politik.

Dari 11 negara pemilik cadangan minyak terbesar, Indonesia yang memiliki cadangan terbukti minyak sebesar 21,92 miliar barel setara minyak (bboe) menduduki peringkat ke-8 dengan skor PPI 47,16.

Posisi Indonesia berada di bawah Texas AS yang menduduki peringkat pertama dengan skor PPI 100. Kemudian, Rusia mengekor di peringkat ke-2 dengan skor PPI 75,38. Setelah itu, Alberta Kanada (67,83), Mesir (59,11), Mozambique (57,92), Aljazair (57,73), dan Nigeria (53,15). Posisi Indonesia berada di atas Irak (38,48), Libya (35,09), dan Venezuela (0).

Baca Juga:  Investor Pikir-pikir Ambil Alih Kilang Minyak Bontang

Tanpa memperhitungkan cadangan, Indonesia menduduki peringkat 71 dengan skor 47,16. Posisi ini naik dari tahun lalu pada peringkat 92 dari 97 yurisdiksi yang dinilai dengan skor PPI 35,02.

Capaian tersebut membuat Indonesia berada pada peringkat ke-10 negara yang tak menarik di mata investor minyak bumi. Sementara, posisi pertama diduduki oleh Venezuela. Disusul oleh Yaman, Tasmania, Victoria, Libya, Irak, Ekuador, New South Wales, dan Bolivia.

Berdasarkan survei, salah satu penyebab Indonesia tak menarik di mata investor adalah ketidakpastian regulasi.

“Indonesia menggonta-ganti peraturan pemerintah dan menteri yang terkait dengan industri minyak dan gas secara reguler, yang menghalau investasi. Aksi baru-baru ini yang terkait bonus tanda tangan pada perpanjangan kontrak bagi hasil adalah salah satu contohnya,” demikian testimoni responden yang dikutip dari laporan Fraser Institute, Rabu (9/1).

Selain itu, testimoni lain juga menyatakan proses penyusunan regulasi di Indonesia tidak pasti dan bias.

“Sistem kontrak bagi hasil dengan skema gross split yang diterapkan Indonesia dirancang sangat buruk dan tak menarik bagi investor,” ujar testimoni lain.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi menilai survey Fraser Institute tidak valid berdasarkan lima hal.

Baca Juga:  Investor Pikir-pikir Ambil Alih Kilang Minyak Bontang

Pertama, terkait testimoni yang menyatakan kontrak migas gross split dirancang secara buruk dan menghambat investasi. Pada kenyataannya, lanjut Agung, lelang blok migas Indonesia pada 2018 terdapat 9 blok migas yang laku dengan skema gross split. Bahkan, Thailand yang dalam survei Fraser 2018 peringkatnya lebih baik dari Indonesia, tahun lalu hanya ada 2 blok migas yang laku.

“Tahun 2017 dan 2018 terdapat 36 blok migas dengan skema gross split dan 14 diantaranya merupakan hasil lelang. Sebaliknya tahun 2015 dan 2016 tak ada lelang blok migas yang laku satupun dengan skema cost recovery. Artinya investor merespon bahwa kontrak migas gross split lebih baik,” ungkap Agung dalam keterangan tertulis.

Kedua, Agung menyatakan proses penyusunan peraturan terkait kontrak migas gross split sudah melibatkan para investor. Bahkan perubahan peraturan gross split juga dilakukan untuk mengakomodir investor dengan tetap menjaga keuntugan negara lebih baik dalam jangka panjang.

Perubahan tersebut, antara lain terkait pembebasan pajak saat eksplorasi, penambahan split kontraktor tidak lagi dibatasi atau bisa lebih dari 5 persen, penemuan cadangan pada lapangan komersial dapat tambahan split 3 persen, dan lapangan migas frontier onshore dapat tambahan split 4 persen. Tak hanya itu, blok migas nonkonvesional seperti CBM dan shale gas dapat tambahan split menjadi 16 persen..

Baca Juga:  Kilang Bontang Dibangun Konsorsium Perusahaan Oman-Jepang

“Sebelumnya investor tidak dapat itu, tapi kita akomodir masukan investor selama keuntungan negara jangka panjang tetap terjaga, dan investasi menjadi lebih bergairah,” kata dia.

Ketiga, Agung mengakui bonus tanda tangan dalam kontrak migas gross split lebih besar dibandingkan era kontrak bagi hasil dengan skema pengembalian biaya operasi (cost recovery), dan komitmen kerja pasti investasinya juga jauh lebih besar. Namun, hal itu bertujuan agar penerimaan negara lebih baik, dan jaminan investasi kontraktor agar pencarian cadangan dan produksi migas bisa lebih besar.

“Dari total 36 kontrak migas gross split, bonus tandatangan untuk Pemerintah sebesar Rp13,4 triliun. Sedangkan komitmen investasi kontraktor sebesar Rp31,5 triliun yang digunakan untuk pencarian cadangan migas baru dan peningkatna produksi,” ujarnya.

Keempat, survei Fraser 2018 dilakukan pada periode Mei hingga Agustus 2018, sehingga Agung menilai informasinya kemungkinan kurang maksimal. Terlepas dari itu, angka PPI Indonesia menanjak.

Terakhir, invetasi migas pada 2018 tercatat sebesar US$12,5 miliar atau menanjak dari tahun sebelumnya yang sebesarUS$ 11 miliar.

“Artinya secara kuantitatif dilihat dari berbagai aspek, iklim investasi migas lebih baik dan progresif,” tutup Agung. (sfr/agi)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: investor minyakkilang minyak
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan10Tweet6Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Baju Dipakai Lap Kencing Kucing, Cucu di Muara Jawa Aniaya Nenek

Baju Dipakai Lap Kencing Kucing, Cucu di Muara Jawa Aniaya Nenek

Minggu, 22 Mei 2022, 19:17 WITA
Perubahan Iklim Pacu Peningkatan Suhu, Dunia Usaha Dituntut Percepat Pengendalian Emisi Gas

Pabrik Pupuk di Bontang dalam Respons dan Karya Pelukis-Penyair

Minggu, 22 Mei 2022, 19:00 WITA
Calon Tunggal, Dayang Donna Melenggang ke Kadin Kaltim

Calon Tunggal, Dayang Donna Melenggang ke Kadin Kaltim

Minggu, 22 Mei 2022, 16:00 WITA
Tabrak Truk Dishub Bontang, Pengendara Motor Meninggal di Tempat

Tabrak Truk Dishub Bontang, Pengendara Motor Meninggal di Tempat

Sabtu, 23 April 2022, 01:49 WITA
MTS Al-Ikhlas Bontang, Bertahun-tahun Terendam Banjir Rob

MTS Al-Ikhlas Bontang, Bertahun-tahun Terendam Banjir Rob

Rabu, 20 April 2022, 16:24 WITA
Dirjen Kemendag Tersangka Ekspor Minyak Goreng, Terancam 20 Tahun Bui

Dirjen Kemendag Tersangka Ekspor Minyak Goreng, Terancam 20 Tahun Bui

Rabu, 20 April 2022, 09:17 WITA
Postingan Selanjutnya
Siap-siap Wisata Astronomi di Indonesia Tahun Ini

Siap-siap Wisata Astronomi di Indonesia Tahun Ini

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Perusahaan Kutim Cabut “Surat Sakti” Wali Kota Bontang dari Indominco

Kamis, 19 Mei 2022, 11:21 WITA
Pekerja Lokal Tak Penuhi Target, DPRD Bontang Minta Wika Pulangkan Pipe Fitter Luar

Pekerja Lokal Tak Penuhi Target, DPRD Bontang Minta Wika Pulangkan Pipe Fitter Luar

Senin, 23 Mei 2022, 15:11 WITA
Oknum Pejabat Pemkot Bontang Ditangkap saat Nyabu

Oknum Pejabat Pemkot Bontang Ditangkap saat Nyabu

Rabu, 25 Mei 2022, 12:39 WITA
Kecelakaan di Jalan Bhayangkara, Pengendara Motor Meninggal

Kecelakaan di Jalan Bhayangkara, Pengendara Motor Meninggal

Rabu, 25 Mei 2022, 07:27 WITA
DPRD Bontang Minta Perekrutan Tenaga Kerja Sistem Borongan di Proyek Wika Dihentikan

DPRD Bontang Minta Perekrutan Tenaga Kerja Sistem Borongan di Proyek Wika Dihentikan

Senin, 23 Mei 2022, 11:10 WITA
SMK Putra Bangsa dan PT Pamapersada Sepakat Majukan Dunia Pendidikan

SMK Putra Bangsa dan PT Pamapersada Sepakat Majukan Dunia Pendidikan

Kamis, 26 Mei 2022, 17:00 WITA
Kucurkan Dana Rp 3,4 Miliar, Lapangan Parikesit Dijadikan Pusat Seni Budaya

Kucurkan Dana Rp 3,4 Miliar, Lapangan Parikesit Dijadikan Pusat Seni Budaya

Kamis, 26 Mei 2022, 16:02 WITA
Tahap Awal Pembangunan Replika Istana Kesultanan Kutai Ditarget Rampung 6 Bulan

Tahap Awal Pembangunan Replika Istana Kesultanan Kutai Ditarget Rampung 6 Bulan

Kamis, 26 Mei 2022, 11:36 WITA
PT KPI Tanggung Iuran Bulan Pertama BPJS Ketenagakerjaan Peserta Program Kamis

PT KPI Tanggung Iuran Bulan Pertama BPJS Ketenagakerjaan Peserta Program Kamis

Kamis, 26 Mei 2022, 10:34 WITA
Tahun Ini Bontang Kembali Jadi Tuan Rumah Raker Apeksi

Tahun Ini Bontang Kembali Jadi Tuan Rumah Raker Apeksi

Rabu, 25 Mei 2022, 20:30 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.