Gerhana adalah fenomena astronomi yang lazim ditemui di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri penampakan gerhana paling epik adalah Gerhana Bulan Total yang terjadi 28 Juli 2018.
Dalam momen gerhana yang disebut Blood Moon itu, bulan nampak berwarna merah dilihat dari bumi. Durasinya juga cukup lama.
Dikutip dari situs Infoastronomy, setiap tahunnya bisa terjadi minimal empat kali gerhana.
Tahun ini diprediksi terjadi lima kali gerhana. Dimulai dari gerhana matahari parsial 5 Januari 2019; gerhana bulan total 20 Januari 2019; gerhana matahari total 2 Juli 2019; gerhana bulan parsial 17 Juli 2019; dan gerhana matahari cincin 26 Desember 2019.
Namun hanya dua penampakan gerhana saja yang bisa diamati dari Indonesia.
Selain gerhana, ada juga Hujan Meteor dan Supermoon yang menyambangi Indonesia.
Untuk wisata astronomi yang lebih hakiki, jangan lupa menikmatinya di kawasan yang bebas polusi cahaya.
1. Gerhana Bulan Parsial
Gerhana Bulan Parsial atau Gerhana Bulan Sebagian merupakan peristiwa ketika hanya sebagian wajah bulan saja yang terhalang oleh bayangan umbra bumi. Fenomena ini bakal terjadi pada 17 Juli 2019.
Berlangsung selama 5 jam 34 menit, fase saat bulan “tergigit” setengah akan berlangsung selama 2 jam 58 menit.
Gerhana Bulan Parsial bisa diamati mulai pukul 01.34 WIB. Fase tergigitnya bulan dimulai pukul 03.01 WIB, puncaknya pada 04.30 WIB dan berakhir pada 05.59 WIB.
Fenomena ini bisa disaksikan di penjuru Indonesia yang bebas polusi cahaya.
2. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari Cincin atau Ring of Fire akan terjadi pada 26 Desember 2019, bertepatan dengan peringatan 15 tahun musibah tsunami yang melanda Aceh.
Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan dilewati oleh fenomena ini.
Untuk wilayahnya ialah Pulau Sumeulue, Sinabang, Aceh Singkil, Sibolga, Padangsidempuan, Balaipungut, Tanjungpinang, Kijang, Sungai Raya, Pemangkat, Singkawang, Tanjung Selor hingga Derawan.
Daerah yang tidak dilalui jalur Gerhana Matahari Cincin hanya akan melihat Gerhana Matahari Parsial, berupa tergigitnya matahari setengah.
Jakarta masuk dalam kawasan yang dilalui jalur Gerhana Matahari Parsial.
3. Hujan Meteor
Tahun ini Indonesia kebagian dilewati jalur Hujan Meteor Perseid dan Orinoid.
Hujan Meteor Perseid berlangsung pada 13 Agustus 2019, sementara Hujan Meteor Orinoid berlangsung pada 21 Oktober 2019.
Fenomena ini bisa disaksikan di penjuru Indonesia yang bebas polusi cahaya.
4. Supermoon
Tanggal 21 Januari, 19 Februari dan 20 Maret 2019 akan terjadi fenomena Supermoon. Dalam masa ini, bulan akan terlihat lebih besar karena jaraknya mendekat dengan bumi.
Tercatat bahwa saat Supermoon cahaya yang dipantulkan bulan akan lebih terang 30 persen dibandingkan bulan purnama biasa.
Fenomena ini bisa disaksikan di penjuru Indonesia yang bebas polusi cahaya. (cnn)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post