bontangpost.id – Petugas pemakaman dan disinfeksi masuk menjadi salah satu bagian dalam penanganan pandemi Covid-19. Beban berat di pundak mereka. Risiko tertular bisa menjadi ancaman saat bekerja. Sayangnya, tugas mulia itu juga belum mendapatkan perhatian dari Pemkot Bontang. Pasalnya hingga kini insentif yang dijanjikan bak angin lalu.
Salah satu petugas Donwori (bukan nama sebenarnya) mengaku di awal pandemi dijanjikan Rp 100 ribu per sekali turun lapangan. Namun, nominal itu berubah menjadi Rp 50 ribu pada Oktober, tahun lalu. “Belum mendapat hingga sekarang,” kata Donwori.
Bahkan, insentif yang semula dicanangkan di 2020 konon ditiadakan mendadak. Insentif dijanjikan hanya bisa terbayar mulai Januari 2021. Awalnya pembayaran diprediksi pada April lalu. Tetapi itu juga tak kunjung terealisasi. “Belum ada kejelasan sampai sekarang,” keluhnya.
Petugas pemakaman, disinfeksi, dan tracing berstatus tenaga kerja kontrak daerah (TK2D) di dua organisasi perangkat daerah (OPD). Tambahan penghasilan ini menurutnya sangat diharapkan. Mengingat sebentar lagi Idulfitri. “Sebenarnya kami telah membagi untuk keperluan lebaran nantinya. Tapi statusnya ini masih belum jelas. Jadi kacau,” ucapnya.
Ia mengaku rutin bertugas di TPU Bontang Lestari. Terutama ketika ada kasus kematian akibat Covid-19. Mengubur jenazah dengan memakai alat pelindung diri lengkap. Sempat terjadi gejolak ketika kasus kematian ke-95 kemarin. Awalnya petugas ini ogah turun lapangan. Tetapi panggilan kemanusiaan tidak bisa ditolak oleh mereka.
“Akhirnya tetap jadi. Walaupun teman-teman sempat malas turun,” tutur dia.
Tak hanya insentif, petugas ini juga dijanjikan uang makan di Ramadan, tahun lalu. Sebagai pengganti penyediaan takjil. Besarannya Rp 15 ribu tiap harinya. Sayangnya, itu hanya pepesan kosong. Hingga berganti tahun, dana tersebut tidak dibagikan. Khusus untuk Ramadan tahun ini tidak dijanjikan lagi.
“Kemana lagi kami harus mengadu. Dari dulu hanya sekadar janji,” sebutnya.
Biasanya, petugas ini mendapatkan informasi dari puskemas per wilayah. Mereka langsung melakukan disinfeksi ke rumah pasien terkonfirmasi positif. Akibatnya dalam beberapa hari belakangan mereka tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat. Sebab terkendala faktor tersebut. “Semoga pejabat di atas peduli terhadap keluhan kami,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post