SANGATTA – Bupati Kutim Ismunandar mengakui dirinya bersama Wakil Bupati Kasmidi Bulang sempat kewalahan akibat pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pusat. Namun keduanya berjanji di 2018 ini pembangunan harus tetap berjalan melalui skala prioritas.
“Kami berusaha memuaskan semua. Tapi tetap ada yang tidak puas. Ada potongan DBH jadi kacau,” Kata Ismunandar.
Suami Encek UR Firgasih ini juga menyebut akibat pemotongan DBH itu sejumlah pembangunan seperti infrastruktur terpaksa tertunda, karena Pemkab Kutim harus memilih mana yang skala prioritas. Namun di 2018 ini akan ada banyak pembangunan melalui program multiyears dan program pembangunan lainnya.
“Tahun ini ada pembangunan Bandara Sangkima, lalu Embung di Kecamatan Rantau Pulung, Saluran drainase seperti di jalan APT Pranoto, sarana olahraga, jaringan listrik di Kecamantan Kaubun, Jalan simpang empat kecamatan Kaliorang, Kemudian jembatan, pembangunan Puskesmas, Sekolah hingga sarana kesehatan RS Pratama dan masih banyak lagi,” bebernya.
Mantan Sekretaris Kabupanten juga berusaha fokus memperhatikan daerah kecamatan lewat alokasi dana desa, kemudian berusaha agar tidak mengadakan utang.
“Saya pantau terus dana ADD, kalau ada dana harus dibayarkan. Kita jangan hutang dulu tahun ini,” sebutnya.
Kepala Bappeda Kutim Sumarjana menjelaskan untuk musrenbag tingkat kabupaten ini bertujuan menyelaraskan dan penyempurnaan rencana kerja Pemkab Kutim 2019. Diawali tahapan peringkasan dokumen dari Murenbag desa, Musrenbag Kecamatan hingga kabupaten dan usulannya diinput lewat sistem e-Bank dan e-Planning.
“Usulan dari Desa, Kecamatan dan Kabupaten berjumlah 3.877 dan usulan yang disepakati untuk diproses sebanyak 1565, terbagi disektor Sumber daya Manusia, ekonomi dan sumber daya alam dan terakhir sarana prasarana dan perkembangan wilayah,” ungkapnya. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: