bontangpost.id – Rencana pembukaan jalur pelayaran dari Bontang-Palu-Mamuju belum bisa dibuka lantaran masih terhalang izin. Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina mengatakan tinggal satu izin yang ditunggu, hingga jalur penyebarangan ‘segitiga’ itu benar-benar dibuka di Bontang.
Amir menjelaskan, seluruh program perizinan diurus pengelola kapal. Pasalnya, mereka yang akan mengoperasikan jalur ini. Namun untuk mengetahui sudah sejauh mana proses pengurusan izin, Komisi III DPRD Bontang bersama Dinas Perhubungan (Dishub) berencana menanyakan ini ke Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen hub)di Jakarta. Sebelum bertandang ke Jakarta, Komisi III bakal menggelar pertemuan bersama Dishub Bontang.
“Kami memang agendakan ke Jakarta untuk menanyakan sudah sejauh mana proses perizinaannya. Dishub yang komunikasi, nanti kami dampingi ketika ke Jakarta,” kata Amir kepada bontangpost.id.
Politikus Gerindra ini mengatakan, pembukaan jalur ini dinilai bakal memudahkan dan mendorong mobilitas masyarakat antar daerah. Khususnya Kaltim-Sulbar.
Dijelaskan Amir, mobilitas warga Bontang ke Mamuju, begitupun sebaliknya sudah berkelindan lama. Jauh sebelum berdirinya dua mega pabrik di Bontang. Terutama bagian Selatan Kota Bontang. Selain itu, pembukaan ini juga menghindari potensi warga yang nekat menyebrang menggunakan kapal yang tak aman.
“Ini sangat bermanfaat untuk warga,” ucapnya.
Sementara Kadishub Bontang Kamilan menjelaskan, perusahaan pengelola kapal masih menunggu izin rute dari Kemenhub. Inilah yang mau ditanyakan prosesnya oleh Dishub dan Komisi III kala bertandang ke Jakarta nanti, yang dijadwalkan Oktober ini.
Bila izin rute terbit, selanjutnya perusahaan diminta mengubah tonase kapal. Pasalnya, dari informasi diterima pihaknya, tonase kapal lebih kecil dari yang sebenarnya. Maka ini harus disesuaikan kembali. Untuk proses perubahan ini, dia memprediksi dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan.
“Jadi intinya tonase yang tertulis dari yang sebenarnya lebih besar. Harus disesuaikan kembali,” ucapnya.
Rencana pembukaan jalur pelayaran ini mulai mengemuka di publik pertengahan 2021. Kala itu Dishub mengatakan akan membuka jalur penyebarangan Bontang-Palu-Mamuju dengan melibatkan pihak swasta.
Kasi Angkutan Umum Dishub Bontang Welly Sakius saat itu bilang, penyeberangan bisa cepat karena kedua daerah itu terbilang jalur pendek. Jalur tempuh bisa lebih singkat lantaran didukung kapal cepat yang rencana dioperasikan guna melayani rute segitiga ini.
Rute penyeberangan dari Bontang ke Palu diproyeksi hanya 5 jam. Sementara ke Mamuju 8 jam. Nantinya kapal berangkat dari Pelabuhan Loktuan, lantas berlayar ke Palu, setelahnya lanjut ke Mamuju. Kapal cepat yang disediakan PT Sahabat Mulia Samarinda ini nantinya berkapasitas sekitar 180 orang. Dengan estimasi tiket sekali jalan Rp 400 ribu. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post