bontangpost.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang rencana buka jalur penyeberangan segitiga Bontang-Palu-Mamuju. Apabila rencana itu terealisasi, publik sudah bisa menyeberang dari Bontang ke daerah tersebut hanya dalam tempo 8 jam.
Kasi Angkutan Umum Dishub Bontang Welly Sakius menjelaskan, penyeberangan bisa cepat karena kedua daerah itu terbilang jalur pendek. Kecepatan pun bakal disokong dengan kapal cepat yang rencana dioperasikan untuk meayani rute segitiga ini.
“Ini rute pendek saja. Juga pakai kapal cepat. Makanya bisa segitu saja durasi penyeberangannya,” kata Welly ketika dikonfirmasi bontangpost.id, Selasa (13/4/2021) siang.
Dia bilang kalau rute penyeberangan dari Bontang ke Palu diproyeksi hanya 5 jam. Sementara ke Mamuju 8 jam. Nantinya kapal berangkat dari Pelabuhan Loktuan, lantas berlayar ke Palu, setelahnya lanjut ke Mamuju.
Wacana ini sejatinya mulai mengemuka sejak pertengahan 2020 silam. Tapi tertunda karena tren kasus positif Covid-19 di Bontang meningkat drastis. Memasuki Februari 2021, wacana kembali diseriusi.
Dishub rencana buka jalur segitiga ini karena menilai kebutuhan masyarakat cukup besar. Kata Welly, banyak warga Bontang yang berasal dari Mamuju dan Palu. Pembukaan ini juga sempat diutarakan Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina. Yang minta Dishub buka penyeberangan resmi dari Bontang ke Mamuju. Ketimbang warga menyeberang pakai kapal tak aman. Atau mesti pergi jauh-jauh ke Samarinda.
Untuk merealisasikan rencana ini, Dishub coba gandeng sebuah perusahaan penyedia kapal swasta asal Samarinda, PT Sahabat Mulia Samarinda. Dari hasil survei perusahaan beberapa bulan lalu, mereka rupanya sambut baik pembukaan jalur itu. Sebab perusahaan memang lebih berniat beroperasi di jalur penyeberangan jalur pendek.
“Mereka sudah survei, dan sambut baik. Ini mereka lagi urus seluruh perizinan supaya jalur ini bisa segera dioperasikan,” beber Welly.
Kendati permintaan ini diinisiasi Dishub, tapi seluruh perizinan mesti diurus perusahaan. Sebab jalur penyeberangan ini melibatkan pihak swasta. Dari informasi terakhir diterima, perusahaan yang berbasis di Samarinda itu tengah mengurus surat izin angkutan laut (Siupal) dan surat izin trayek. Kedua izin itu diajukan ke Kementerian Perhubungan.
Dishub upayakan agar jalur segitiga itu bisa operasi setidaknya lepas Idulfitri 2021. Sebab kapal siap berlayar. Perusahaan pun siap layani penumpang. Sejatinya Dishub mau jalur dibuka di Ramadan ini. Tapi diurungkan seiring terbitnya edaran Kemenhub soal penghentian operasional moda transportasi laut, darat, udara, guna menghindari ledakan pemudik.
“Kalau izin Kemenhub terbit, sudah bisa berlayar,” katanya.
Lebih jauh, kapal cepat yang disediakan PT Sahabat Mulia Samarinda nantinya berkapasitas 200 orang. Dishub upayakan kapal bisa layani penyeberangan setidaknya sepekan sekali. Sementara untuk tarif, jadi otoritas perusahaan. Sebab ini terkait erat dengan hitung-hitungan bisnis perusahaan.
“Dilihat animo masyarakat. Kalau ramai, bisa seminggu dua kali. Kalau tarif, kan lihat juga layanan di kapal,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post