bontangpost.id – Sunarso duduk di atas turap sembari menyaksikan genangan air kembali memasuki lingkungan rumahnya di RT 07 Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, Selasa (1/2/2022) pagi. Baru juga banjir melanda kediaman mereka, Selasa (24/1/2022) pekan lalu, sekarang air Sungai Bontang mulai meluap.
Pria yang juga menjabat Ketua RT 07 ini bilang, sepanjang Januari hingga awal Februari ini, total sudah 3 kali banjir menerjang. Pertama, 10 Januari. Kemudian paling besar pada Selasa (24/1/2022) pekan lalu. Lingkungan RT 07 yang bersisian dengan turap, dilanda banjir sampai setinggi pinggang orang dewasa.
“Banjir kemarin (24 Januari) itu karena lumayan besar, banyak warga kami ngungsi,” sebutnya.
Awal Februari ini, air Sungai Bontang kembali meluap. Air naik sekira pukul 00.30 dini hari. Dua gang di RT 07 mulai digenangi air. Beberapa rumah yang posisinya rendah, mulai kebanjiran lagi. Sunarso menaksir, air bakal lebih tinggi mengingat debit air di Km 5,5 mulai naik.
Seorang warga yang enggan disebut namanya bilang, akibat tergenang banjir, ia mengalami kerugian materi. Beberapa lemari yang terbuat dari kayu tak bisa digunakan lagi. Bagian bawah lemari rapuh karena terlalu lama terendam banjir.
“Lama terendam, bagian bawah lemari langsung mekar. Ya, tidak bisa dipakai sudah,” sebutnya.
Total ada 140 rumah, yang dihuni sekitar 630 warga di RT 07 Perumahan Bontang Permai menjadi korban banjir. Dalam menanggulangi banjir di lingkungan mereka, Sunarso selalu mengusulkan perbaikan drainase, normalisasi sungai, dan penurapan. Namun hingga kini usulan tersebut belum ada terealisasi.
“Kalau tidak ambil tindakan konkret pemerintah Kota Bontang, kami di RT 07 ini akan terus kebanjiran,” tegasnya.
Pengalaman serupa juga dialami Muhammad Nur, warga RT 29 Jalan Jetski 1 Kelurahan Api-Api. Dia menuturkan, saban kali hujan deras melanda, banjir hampir selalu datang. Terlebih bila ada kiriman air dari kilometer 5,5 Poros Bontang-Samarinda. Karena seringnya banjir melanda sepanjang Januari, Muhammad Nur sampai tak tahu sudah berapa kali banjir datang.
“Belum selesai satu dibersihkan, banjir lagi,” ujarnya.
Dia menuntut pemerintah memberikan solusi konkret atas persoalan ini. Tidak membiarkan warga terus dihantui banjir setiap kali hujan melanda.
“Ada solusi kah dari pemerintah? Kami kebanjiran terus ini,” sebutnya.
Sementara, warga yang bermukim di RT 23 Kelurahan Api-Api atau belakang X-Toys Eni Handayani juga bilang, dirinya selalu khawatir ketika hujan deras datang. Sepanjang Januari, intensitas hujan cukup tinggi. Praktis, lingkungan rumahnya pun selalu dilanda kekhawatiran akan banjir.
“Sudah lupa berapa kali banjir ini (sepanjang Januari). Yang jelas sudah lebih 3 kali,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post