BONTANG – Membanggakan, itulah kata yang patut disematkan kepada Iqbal Candra Pratama. Pasalnya, warga Bontang ini berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada Asian Games 2018 di cabang pencak silat, Senin (27/8) kemarin. Mantan atlet tapak suci Bontang ini berhasil menumbangkan pesilat Vietnam, Ngoc Toan Nguyen dengan nilai telak 4-1 di nomor tarung putra kelas 60-65 kilogram.
Kedua atlet menampilkan performa terbaiknya sejak awal pertandingan. Bahkan wakil dari Indonesia itu sempat tertinggal 5-0 hingga pertengahan ronde ketiga. Situsi berbalik ketika Iqbal berhasil membanting Noch Toan saat melakukan serangan di 30 detik akhir ronde ketiga.
Meyrina, ibunda dari atlet berusia 22 tahun ini, mengaku deg-degan saat menyaksikan langsung putranya berlaga di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta. Bahkan kata Mey, bisa saja Iqbal terbalik badannya karena lawannya sangat agresif melakukan serangan.
“Beruntung itu tidak terjadi, sehingga rezeki mendapat medali emas diperoleh Iqbal,” kata Meyrina saat dihubungi Bontang Post usai laga.
Ia mengaku beban yang disematkan kepada Iqbal sangatlah berat. Namun berkat perjuangannya dan mampu menerapkan pengalaman dari gelaran Sea Games sebelumnya, alhasil prestasi pun dapat diraih. Mey mengaku jika di Sea Games 2017, Kuala Lumpur, Iqbal mendapat hasil yang kurang memuaskan. Konon wasit pun berlaku kurang adil saat itu.
“Banyak pelanggaran yang berbuah pengurangan poin saat tampil pertama melawan atlet Thailand. Tampil perdana sehingga peraturan pertandingan belum familiar,” tutur perempuan yang juga merupakan pelatih pencak silat ini.
Diceritakannya, Iqbal mulai menggeluti pencak silat sejak kecil. Bahkan di kelas V SD, ia berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Provinsi Kaltim. “Melihat ada bakat, saya memutuskan untuk menyekolahkan Iqbal di Sekolah Khusus Olahraga Indonesia (SKOI) di Samarinda,” ujar Mey yang berdomisili di Jalan Jawa, Nomor 09, Perumahan BTN KCY, Kelurahan Api-Api.
Sementara itu, pimpinan Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Bontang Sukrawa membenarkan jika Iqbal pernah menimba ilmu di perguruan yang dipimpinnya. Namun saat itu kematangannya belum terlihat. Sewaktu bersekolah di SKOI baru prestasinya mencolok. “Sejak itulah berlanjut terus sebagai atlet Samarinda,” ucap Sukrawa.
Ucapan selamat pun berdatangan, salah satunya dari Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Melalui status di akun whatsapp-nya ia mengaku bangga dengan prestasi Iqbal. “Selamat, haru, dan bangga kepada atlet pencak silat Bontang yang meraih medali emas ke-18 Asian Games. Energy of Asia,” tulis Neni.
Tak hanya Wali Kota, Wakil Wali Kota Basri Rase pun menginstruksikan agar dilakukan penyambutan di Bontang untuk Iqbal. “Siapkan penyambutan di Bontang. Luar biasa. Salut dan bangga,” tulis Basri di dalam Grub whatsapp “Member Bontang Post”.
Sementara, Pengurus Bidang Bina Prestasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bontang Maulana Akbar pun mengaku bangga dengan capaian Iqbal. Ia pun berharap agar Pemkot Bontang memberikan kesejahteraan atlet. Supaya tidak ada lagi atlet yang pindah membela daerah lain. “Saat ini perhatian dari pemerintah daerah masih minim sehingga banyak atlet pencak silat yang kabur,” pungkas Maulana.
Selain Iqbal, sang istri, Sarah Tria Monita juga meyumbangkan medali emas untuk kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 di cabang yang sama. Sarah menumbangkan Vongphakdy Nong Oy asal Laos di Kelas C Putri, 55 Kg-60 Kg. (ak/rw)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post