BONTANG – Pesimistis, itulah yang dirasakan pengurus cabang olahraga (cabor) angkat besi dalam perhelatan pekan olahraga provinsi (porprov), akhir tahun ini. Jikalau cabor lain mematok target emas, angkat besi justru hanya membidik satu medali perak dan dua perunggu saja.
Ketua bidang angkat besi, Persatuan Angkat Besi, Binaraga, dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Bontang Rendy menyebut, rendahnya target akibat tak adanya program pembinaan atlet. “Kalau misalnya pemusatan latihan sudah dimulai satu tahun lalu, saya berani pasang target dua medali emas, sementara ini tidak ada pembinaan,” kata Rendy kepada Bontang Post, kemarin (30/5).
Menurutnya nantinya para atlet tidak akan diprogramkan pemusatan latihan. Hal ini berkenaan dengan anggaran yang saat ini belum dikucurkan oleh KONI Bontang. Bahkan, saat pra porprov lalu, keberangkatan tim angkat besi ditanggung sendiri. Dikalkulasikan anggaran untuk suplemen dan uang saku atlet pada pra porprov mencapai Rp 15 juta.
“Uang untuk pra porprov kemarin diambil oleh pengurus lama, ketika kami menanyakan ke KONI sudah tidak bisa. Dijanjikan solusi tapi sekarang masih nihil,” ungkapnya.
Bukan faktor pembinaan saja, atlet pun tidak ditunjang dengan sarana latihan. Menurutnya, di Bontang belum ada tempat khusus atlet angkat besi dengan segala fasilitasnya. Akibatnya beberapa atlet harus berlatih terpisah di daerah lain.
“Saya berlatih di Samarinda, kami membutuhkan ada tempat khusus latihan angkat besi di Bontang,” pintanya.
Tentunya realisasinya membutuhkan anggaran besar. Mengingat satu set barbel dan stik harganya mencapai Rp 180 juta. Sementara para atlet membutuhkan 10 set untuk berlatih. “Totalnya ya Rp 1,8 miliar. Itu belum sewa tempatnya,” paparnya.
Berdasarkan hasil pra porprov, sebanyak delapan atlet akan berlaga di Kutai Timur, Desember nanti. Sehubungan dengan nomor tandingnya, Rendy belum bisa memastikan mengingat sebelumnya mereka bermain lebih dari satu nomor tanding. “Nanti di mana ada peluang medali, kami akan turunkan di situ. Itu strategi kami,” tukasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post